TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme yang baru, Inspektur Jenderal Tito Karnavian, mengatakan jabatan barunya tak akan mengganggu keberlangsungan Operasi Tinombala. Malah, Tito menegaskan, operasi itu akan lanjut terus.
"Operasi Tinombala masih berjalan. Polri didukung TNI. Itu fokus saya di BNPT juga. Saya 1,5 tahun menangani hal itu sampai sudah membuat buku 550 halaman," ujar Tito setelah dilantik di Istana Negara, Rabu, 16 Maret 2016.
Operasi Tinombala adalah operasi pengejaran jaringan teroris pimpinan Santoso alias Abu Wardah sejak 10 Januari 2016. Operasi itu awalnya direncanakan berlangsung 60 hari di Poso, Sulawesi Tengah.
Saat ini, ucap Tito, kepolisian dengan bantuan TNI tengah menelusuri Gurung Biru untuk mencari Santoso. Kepolisian dan TNI berupaya mempertajam di mana posisi Santoso beserta jalur suplai logistiknya agar bisa segera diputus untuk mengganggu rantai operasional mereka.
Tito juga menuturkan keberlangsungan operasi itu juga bergantung pada dukungan masyarakat, tak bisa hanya mengandalkan kekuatan Polri dan TNI. Menurut dia, berbagai pendekatan dilakukan untuk memastikan warga Poso mendukung operasi itu.
"Poso itu spesifik masalahnya. Itu daerah konflik, jadi enggak bisa sembarangan. Saya hafal betul situasi kebatinan masyarakat di sana," ujar Tito.
ISTMAN M.P.