Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sri Wulung, Seniman 'Pawang' buat Orang Gangguan Jiwa  

image-gnews
Tampak Sri Wulung Jeliteng mendampingi orang-orang dengan gangguan jiwa dan pecandu narkoba di teras halaman rumahnya yang juga sanggar seni Among Budaya Sastro Loyo di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, 10 Maret 2016. TEMPO/ISHOMUDDIN
Tampak Sri Wulung Jeliteng mendampingi orang-orang dengan gangguan jiwa dan pecandu narkoba di teras halaman rumahnya yang juga sanggar seni Among Budaya Sastro Loyo di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, 10 Maret 2016. TEMPO/ISHOMUDDIN
Iklan

TEMPO.CO, Mojokerto - Sejumlah orang laki-laki berambut gundul keluar dari kamar mereka dan berkumpul di teras rumah yang biasa digunakan latihan seni karawitan. Meski mengalami gangguan jiwa, mereka rata-rata sudah bisa diarahkan. Namun sesekali mereka tersenyum atau menatap dengan pandangan kosong. Tak hanya laki-laki, sejumlah wanita juga dirawat dan dibina di tempat ini.

Adalah Sri Wulung Jeliteng, 57 tahun, tokoh di balik tempat rehab orang dengan gangguan jiwa dan pecandu narkoba ini. Wulung memiliki sanggar seni Among Budaya Sastro Loyo di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Di rumah yang juga sanggarnya inilah Cak Wulung merawat dan membina mereka.

“Sejak awal 1990-an saya sudah merawat orang-orang seperti ini. Selain orang stress, kami juga merawat pecandu narkoba,” kata Wulung, Selasa, 15 Maret 2016. Motivasinya merawat orang-orang seperti itu berawal dari kehidupannya di dunia ludruk. “Sejak 1974 saya sudah ikut ludruk,” tutur pria yang nada bicaranya berapi-api ini.

Saat pementasan ludruk, menurutnya, terkadang ada orang yang kesurupan. “Saya yang biasanya menenangkan dan mengobatinya,” ucap pria kelahiran Mojokerto 31 Mei 1958 ini. Kemampuannya mengobati orang dengan gangguan jiwa termasuk kesurupan diwariskan dari orang tuanya.

Wulung memegang teguh pesan sekaligus syarat dari orang tuanya. “Sedikit banyak saya diajari orang tua. Pesannya kalau menolong harus tanpa pamrih dan jangan minta bantuan (uang) kecuali ada orang yang mau membantu (sedekah),” ujarnya.

Baca juga: BNN Rehabilitasi Ratusan Pecandu Termasuk TNI dan Polisi

Kemampuannya menyembuhkan orang dengan gangguan jiwa itu semakin dikenal masyarakat luas dan semakin banyak orang datang ke rumahnya. Hingga akhirnya pada 2004 ia mendaftarkan paguyubannnya ke notaris. “Saya merasa apa yang saya lakukan harus ada payung hukumnya sehingga kami membuat akte notaris,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagaimana keturunan orang-orang Majapahit di Trowulan, darah seni dan budaya pada sosok Wulung sangat kental. Berbagai macam seni tradisional ditekuninya baik ludruk, karawitan, hingga perwayangan atau perdalangan. Di teras rumahnya, Wulung mendirikan pentas atau panggung berukuran 7X5 meter untuk latihan kesenian.

"Setiap hari Selasa dan Jumat kami latihan sinden, karawitan, dan pedalangan. Gratis tidak dipungut biaya,” ujar pria yang juga dalang ini. Ia pun membuat kelir atau layar pementasan wayang secara sederhana dan berukuran lebih kecil dibanding layar pementasan wayang umumnya.

Baca juga: Di Jawa Tengah Narkoba Diberantas Tidak Memakai Buaya

Selain kesibukannya mengajarkan seni tradisional, Wulung juga merawat orang dengan gangguan jiwa dan pecandu narkoba. Kini ada 43 orang yang dirawat baik dari Jawa Timur dan luar Jawa Timur. Mereka ditempatkan dalam 12 kamar yang berjajar di rumahnya. “Selain dibawa keluarganya ke sini, mereka juga saya temukan di jalan atau dibawa Satpol PP lalu diserahkan ke saya,” tutur dia.

ISHOMUDDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

10 jam lalu

Chandrika Chika. Foto: Instagram.
Sebelum Ditangkap, Chandrika Chika Senang Pamerkan Kulitnya yang Menggelap

Empat hari sebelum ditangkap, Chandrika Chika mengunggah foto dirinya yang mengekspos sebagian punggungnya yang menggelap karena berjemur.


Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

10 jam lalu

Polres Metro Jakarta Selatan tangkap selebgram dan atlet e-sports pada Senin, 22 April 2024 karena gunakan liquid ganja. Selasa, 23 April 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
Polisi Tangkap Selebgram Chandrika Chika dan Atlet eSport Aura Jeixy karena Pakai Liquid Ganja

Enam orang ditangkap karena hisap vape mengandung liquid ganja, termasuk selebgram Chandrika Chika dan atlet Esports Aura Jeixy.


Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

16 jam lalu

Ilustrasi sabu. Reuters
Pengamat Sebut Penangkapan Polisi yang Terlibat Kasus Narkoba Layak Diapresiasi

ISESS sebut penangkapan polisi yang diduga terlibat kasus narkoba perlu diapresiasi.


Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

20 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Polisi Diduga Konsumsi Narkoba, Kompolnas: Atasan Langsung Gagal Mengawasi Anggotanya

Kompolnas menilai atasan langsung dari anggota polisi yang ditangkap karena konsumsi narkoba harus turut diperiksa karena gagal mengawasi anak buahnya


Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

21 jam lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kasus Anggota Polda Metro Jaya Pakai Narkoba, Kompolnas Minta Atasan Langsung Ikut Diperiksa

Poengky menduga atasan dari empat polisi pesta narkoba tersebut tidak menjalankan pengawasan melekat (waskat) sesuai Peraturan Kapolri.


Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

23 jam lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Nicolas Ary Lilipaly ditemui di Polres Metro Jakarta Timur, Rabu, 7 Februari 2024. Tempo/Novali Panji
Dilepas Karena Bukan Pemakai Narkoba, Anggota Polres Metro Jaktim Kembali Bertugas

Satu anggota Polres Metro Jakarta Timur yang ikut ditangkap bersama empat polisi dari Polda Metro Jaya karena pesta narkoba di Depok dilepas.


Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

1 hari lalu

Komisioner Kompolnas Poengky Indarti saat di Istana Negara pada Jumat 14 Agustus 2022. Tempo/Hamdan C Ismail
Kompolnas Akan Minta Klarifikasi Polda Metro dan Polda Sumsel Soal Polisi Terjerat Narkoba

Kompolnas akan meminta klarifikasi dari Polda Metro Jaya dan Polda Sumatera Selatan tentang dugaan keterlibatan anggota polri dalam kasus narkoba.


Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kasus Polisi Pesta Narkoba di Depok, Anggota Polres Jaktim Dilepas karena Terbukti Tidak Terlibat

Satu personel yang ditangkap dalam penggerebekan polisi pesta narkoba di Depok sudah dilepas dan kembali bertugas.


Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

1 hari lalu

Kondisi rumah polisi yang gelar pesta narkoba jenis sabu di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dua dari 5 Polisi Pesta Narkoba di Depok Adalah Kakak Beradik, Mantan Ketua Karang Taruna

Ketua RW kaget ada penangkapan warganya yang kedapatan pesta narkoba, apalagi anak tokoh masyarakat di wilayahnya.


5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

1 hari lalu

Mantan Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan AKP Andri Gustami terlibat jaringan narkoba Fredy Pratama. AKP Andri Gustami melancarkan pengiriman narkoba jaringan Fredy Pratama saat melewati Lampung melalui Pelabuhan Bakauheni menuju Pelabuhan Merak, Banten. Dok. Istimewa
5 Anggota Polda Metro Jaya Diringkus Saat Nyabu, Ini Daftar Polisi Terlibat Jaringan Narkoba

Lima anggota Polda Metro Jaya diringkus ketika mengonsumsi narkoba jenis sabu. Berikut daftar polisi terlibat jaringan narkoba, termasuk Andri Gustami