TEMPO.CO, Bandung - Ruas Jalan Purnawarman, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung yang biasanya semrawut mulai ditertibkan dan terlihat lebih bersih dari biasanya. Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang menjadi salah satu sumber kemacetan di ruas jalan itu telah direlokasi ke lahan parkir terbuka milik pusat perbelanjaan, Bandung Elektronik Centre (BEC), Senin, 14 Maret 2016.
"Setelah berpindah mulai hari ini, (trotoar) Jalan Purnawarman dikembalikan lagi kepada yang berhak yaitu pejalan kaki," kata Ridwan Kamil dalam sambutannya pada acara syukuran relokasi, Jumat siang.
Jumlah PKL Jalan Purnawarman yang direlokasi ke dalam area parkir BEC mencapai 45 pedagang dengan rincian 27 pedagang kuliner dan 18 pedagang aksesoris. "Pemkot Bandung selalu komitmen membina ekonomi kerakyatan. Warga Bandung harus sejahtera tapi dengan taat aturan. Ini contoh kami membina, bukan membinasakan," ucapnya.
Ridwan Kamil berharap para pedagang bisa mengais rezeki di tempat baru dengan tenang. Meski demikian, dia menyadari untuk beberapa saat para pedagang akan terkena imbas pemindahan seperti sepi pembeli. "Pasti ada transisi, tapi itu proses. Kalau begini kan tidak akan dikejar-kejar Satpol PP lagi," tuturnya.
Ridwan Kamil berjanji akan memberikan bantuan dana untuk mempercantik lokasi jualan baru PKL Jalan Purnawarman sekaligus mempromosikannya. Selain itu, para PKL tidak dikenakan biaya sewa tempat namun tetap membayar untuk kebersihan.
"Tim kreatif dari Karang Taruna akan mendekor. Tinggal dilucu-lucu. Nanti kalau sudah jadi pasti saya sering nongkrong-nongkrong di sini. Pokoknya tinggal tagih ke saya saja, enggak masalah," akunya.
Untuk memastikan tidak ada lagi pedagang yang membandel, Ridwan Kamil akan mengintensifkan petugas Satuan Polisi Pamong Praja. "Kalau sudah dikasih tempat masih macam-macam artinya mereka tidak mau ikut dalam program, sikat saja," tegasnya.
Bukan hanya PKL Purnawarman, Pemkot Bandung rencananya akan memindahkan PKL di tiga titik yakni Jalan Dayang Sumbi, Jalan Otista dan Jalan Cicadas. Mereka belum dipindahkan karena masih menunggu tersedianya tempat relokasi.
"Lainya sedang proses. Paling cepat relokasi PKL Jalan Dayang Sumbi karena paling siap. Tapi renovasi tempatnya harus dilelang," bebernya.
Perwakilan PKL, Djalal Saputra, 52 tahun menjelaskan, dari 45 PKL, masih ada 18 pedagang yang tidak mau masuk ke lokasi baru. Semuanya adalah pedagang aksesoris. "Yang belum masuk saya harap mohon masuk ke lahan parkir," ucap Djalal.
Di tempat yang sama, salah satu pedagang, Titi, 46 tahun, berharap lokasi baru ini bisa membawa rezeki lebih banyak untuknya. Ketika masih berjualan di trotoar di Jalan Purnawarman selama empat tahun ke belakang, dalam satu hari wanita penjual kudapan aneka molen ini bisa meraup untung mencapai Rp. 300.000.
"Mudah-mudahan jualannya makin lancar. Kalau rezeki mah sudah ada yang ngatur. Kalau sudah difasilitasi begini mah, gimana kitanya saja," ucapnya.
PUTRA PRIMA PERDANA