Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sungai Citarum Meluap, Ribuan Warga Mengungsi  

image-gnews
Akses jalan terputus di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang tenggelam oleh luapan Sungai Citarum, 13 Maret 2016. Ribuan rumah di Kabupaten Bandung tergenang banjir yang berada di DAS Citarum beserta anak-anak sungainya. TEMPO/Prima Mulia
Akses jalan terputus di Jalan Raya Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, yang tenggelam oleh luapan Sungai Citarum, 13 Maret 2016. Ribuan rumah di Kabupaten Bandung tergenang banjir yang berada di DAS Citarum beserta anak-anak sungainya. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Akibat banjir dari luapan anak Sungai Citarum, ribuan warga di empat kecamatan di Kabupaten Bandung terpaksa harus meninggalkan rumahnya. Banjir sudah menggenangi hampir di seluruh tempat tinggal mereka, dengan ketinggian antara 30-250 sentimeter.

Empat kecamatan yang paling parah terkena dampak banjir tersebut, yakni Kecamatan Dayeuhkolot, Baleendah, Bojong Soang, dan Banjaran. Selain di wilayah tersebut banjir pun menggenangi 9 kecamatan lainnya di Kabupaten Bandung.

Berdasarkan pantauan Tempo, Minggu, 13 Maret 2016, banjir sudah penuh menggenangi sebagian wilayah di Kecamatan Dayeuhkolot, Bojongsoang dan Baleendah. Tak hanya menggenangi pemukiman warga, banjir pun menggenang di sejumlah titik jalan utama di kawasan tersebut, setinggi paha orang dewasa. Arus lalu lintas pun terpaksa dialihkan ke jalur alternatif.

Selain itu, akibat banjir tersebut, pasar Dayeuhkolot pun berhenti beraktivitas. Seluruh toko dan jongko di kawasan perdagangan yang terletak di tengah perbatasan Kecamatan Baleendah dan Dayeuhkolot tersebut tampak tutup.
Sebab banjir telah menggenangi jalan dan toko-toko mereka setinggi betis hingga pinggang orang dewasa.

Kepala Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung Tata Irawan mengatakan jumlah pengungsi hingga saat ini masih belum bisa dihitung. Namun, diperkirakan berdasarkan banyaknya warga yang terdampak, jumlah pengungsi mencapai ribuan

"Masih belum kami hitung, karena masih banyak warga yang baru datang. Kalau warga yang terdampak diperkirakan mencapai kurang lebih 7500 warga," kata Tata kepada Tempo, Minggu, 13 Maret 2016.

Ia mengatakan, apabila hari ini hujan kembali mengguyur kawasan hulu dan hilir Sungai Citarum, kemungkinan jumlah pengungsi akan bertambah. "Kalau sore ini hujan, nanti malam kita tidak tahu, pasti banyak yang mengungsi," ujar dia.

Menurutnya, sampai Minggu sore ini, ketinggian air masih belum menunjukan penyurutan yang signifikan. "Surutnya dikit-dikit. Kami waspadai kalau sore atau malam ini hujan kembali turun," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tata mengatakan, untuk saat ini, pemerintah telah menetapkan status tanggap darurat bencana. Hal ini dilakukan, untuk mencegah kemungkinan dampak banjir akan semakin parah. Selain itu, pihaknya telah menyiapkan 9 posko pengungsian di tiga kecamatan dan dua dapur umum.

Aristo Wibowo, 40 tahun, warga Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, mengatakan sejak malam rumahnya telah direndam banjir setinggi 1 meter lebih.

"Sejak itu saya langsung ke tempat pengungsian. Enggak sempat selamatkan barang-barang. Karena air cepat naiknya," ujar Aristo kepada Tempo di tempat pengungsian Kantor Kecamatan Dayeuhkolot.

Aristo pun mengatakan, banjir kali ini merupakan banjir terparah selama ia menempati rumah di kawasan Dayeuhkolot. "Sebenarnya, saya sudah melakukan persiapan kalau banjir. Barang-barang disimpen di tempat lebih tinggi. Tapi, ternyata tidak sesuai dengan prediksi kami, banjir kali ini ternyata lebih tinggu. Barang-barang saya semua tergenang," ujar dia.

Banjir tersebut diakibatkan hujan deras yang mengguyur di kawasan hulu Sungai Citarum sejak Sabtu sore hingga malam hari, 12 Maret 2016. Selain itu, penyebab banjir dikarenakan masalah kondisi sungai Citarum yang mengalami pendangkalan dan penyempitan akibat alih fungsi lahan.

IQBAL T. LAZUARDI S

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

17 jam lalu

Basarnas cari korban tenggelam banjir bandang Muratara, Musi, Sumatera Selatan. (ANTARA/ HO- Basarnas Palembang)
Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

21 jam lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

1 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

1 hari lalu

Orang-orang berdiri di jalan yang banjir saat badai membawa hujan dan hujan es ke Nanchang, provinsi Jiangxi, Cina 2 April 2024. Reuters
Banjir Dasyat Setinggi Leher Terjang Guangdong Cina, 11 Orang Hilang

Sebelas orang hilang di Guangdong akibat banjir dasyat di provinsi selatan Cina itu pada Senin 22 April 2024


Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

3 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.


Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

4 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Apa itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Mengenal cloud seeding yang diduga menjadi penyebab badai dan banjir di Dubai.


Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

5 hari lalu

Jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. Pusat Meteorologi Nasional mengatakan UEA mengalami curah hujan terberat dalam 24 jam terakhir sejak mulai mengumpulkan data pada tahun 1949, menambahkan bahwa curah hujan tertinggi tercatat di daerah 'Khatm Al Shakla' di Al Ain mencapai 254 mm. Gelombang badai petir yang hebat disertai hujan lebat mempengaruhi sebagian besar kota di UEA pada tanggal 16 April terutama di Dubai, Sharjah dan Al Ain di mana pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions Asia antara Klub Al-Ain UEA dan Al-Hilal dari Arab Saudi telah ditunda. EPA-EFE/STRINGER
Tips Menyusun Jurnal Scopus, Pemicu Banjir Dubai, dan Catatan Tsunami Gunung Ruang di Top 3 Tekno

Langkah untuk menyusun jurnal terindeks Scopus, basis data paling bergengsi di dunia akademik, menjadi artikel utama Top 3 Tekno hari ini.


Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

5 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
Bandara Dubai Kembali Beroperasi Usai Banjir, Jalan Masih Ditutup

Banjir yang menerjang Dubai membuat sejumlah penerbangan dihentikan.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

5 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

5 hari lalu

Mobil melewati jalan yang banjir saat hujan badai di Dubai, Uni Emirat Arab, 16 April 2024. REUTERS/Abdel Hadi Ramahi
5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab