TEMPO.CO, Sidoarjo - Kebocoran diduga terjadi pada jaringan pipa gas milik Lapindo Brantas Inc di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat, 11 Maret 2016. Kebocoran itu sempat menimbulkan kepanikan warga, bahkan mengakibatkan kebakaran di satu rumah.
Supriyono, 43 tahun, warga yang rumahnya terbakar, mengatakan kebocoran terjadi sekitar pukul 04.00. "Awalnya keluar gelembung-gelembung sebelum kemudian gas tersebut merambat ke rumah dan membakar dua kasur dan kulkas saya," katanya.
Api, kata dia, mulai padam sekitar pukul 06.00 setelah dipadamkan dengan dua tabung APAR (alat pemadam api ringan) oleh tetangganya. "Api juga sempat membakar rambut seorang anak saya yang masih tertidur," ujar Supriyono.
Dari pantuan Tempo, lokasi kebocoran gas berada persis di tengah jalan Desa Kedungbanteng RT 3 RW 2 yang bersebelahan dengan rumah Supriyono. Ruas jalan itu tak jauh dari titik sumur Tanggulangin 1 (TA1) yang beberapa waktu lalu akan dibor Lapindo Brantas Inc.
Saat ini di lokasi kebocoran telah dijaga polisi dan dipasangi garis polisi. Meski begitu, jalan yang sempat ditutup tersebut sudah bisa dilewati warga. Sampai tulisan ini diturunkan, Lapindo Brantas Inc belum mau memberikan keterangan.
Selama ini sumur aktif milik Lapindo Brantas memang memproduksi gas. Rencana pengeboran sumur baru dibuat untuk meningkatkan produksi yang sudah menyusut. Namun rencana ini ditolak warga setempat karena trauma dengan bencana semburan lumpur yang telah berusia sembilan tahun.
NUR HADI