TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan hampir 70 persen peredaran narkoba diatur dari penjara. Menurut dia, tidak sedikit penghuni penjara yang terlibat narkoba. "Banyak orang terlibat dalam peredaran dan bisnis narkoba di lembaga pemasyarakatan," katanya saat berkunjung ke gedung Badan Narkotika Nasional, Cawang, Jakarta, Kamis, 10 Maret 2016.
Luhut menuturkan sampai saat ini Indonesia menjadi salah satu pasar yang besar bagi penyelundup narkoba. Menurut dia, kebanyakan penyelundupan tersebut juga dikendalikan dalam penjara. "Kami lihat Indonesia menjadi market yang menarik dan transaksinya mencapai Rp 60 triliun," ucapnya.
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, pemberantasan narkoba di penjara bukanlah hal yang mudah karena jaringan sindikat dari luar negeri kerap menggunakan teknologi canggih dalam menyelundupkan narkoba. "Kami minta anggota terus mendukung Pak Buwas (Budi Waseso), yang memiliki spirit idealisme memberantas narkoba, karena ini bukan pekerjaan mudah," tuturnya.
Dia juga meminta teknologi yang dimiliki BNN ditingkatkan. Sebab, penyebaran dan penyelundupan narkoba, baik dari dalam maupun luar negeri, sedari dulu sudah menggunakan berbagai teknologi untuk mengelabui petugas. "Karena jaringan sindikat narkoba memiliki dana yang besar, mereka bisa saja membeli teknologi canggih. Karena itu, negara harus punya teknologi terdepan dari musuh kita," katanya.
Luhut datang bersama rombongan ke BNN untuk menggelar pertemuan dengan Kepala BNN Budi Waseso. Sebelum rapat, Luhut bersama stafnya meninjau laboratorium dan ruang tahanan BNN.
ABDUL AZIS