Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Arakan Ogoh-ogoh di Candi Prambanan Protes Illegal Loging  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Umat Hindhu Pura Jagatnatha Banguntapan, mengarak Ogoh-Ogoh sebagai tanda berakhirnya rangkaian acara sebelum hari Raya Nyepi di Yogyakarta, 20 Maret 2015. Perayaan Nyepi tahun ini untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta dipusatkan di Pelataran Candi Prambanan. TEMPO/Pius Erlangga.
Umat Hindhu Pura Jagatnatha Banguntapan, mengarak Ogoh-Ogoh sebagai tanda berakhirnya rangkaian acara sebelum hari Raya Nyepi di Yogyakarta, 20 Maret 2015. Perayaan Nyepi tahun ini untuk wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta dipusatkan di Pelataran Candi Prambanan. TEMPO/Pius Erlangga.
Iklan

TEMPO.CO, Klaten - Sebelum Hari Raya Nyepi pada Rabu, 9 Maret 2016, sekitar 15 ribu warga Hindu menggelar prosesi Tawur Agung Sasih Kesanga di Candi Prambanan, Selasa, 8 Maret 2016. Pada prosesi itu, diusung ogoh-ogoh berbentuk raksasa berperut buncit yang mengenakan celemek, dasi merah, celana pendek, dan sepatu bot berdiri di atas batang pohon bekas ditebang. Mata putihnya melotot. Mulutnya menyeringai, menyembulkan deretan gigi tajam. Dua tangannya memegang gergaji mesin.

Dilihat dari kejauhan, saat diarak puluhan warga Hindu di pelataran Candi Prambanan di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, patung raksasa itu seolah hendak menggergaji puncak Candi Trimurti (Candi Siwa, Wisnu, dan Brahma). Ogoh-ogoh atau patung yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala setinggi hampir 4 meter itu bertema "Stop Illegal Logging.

Sepanjang prosesi pengarakan, pembawa acara mengatakan ogoh-ogoh persembahan dari Pasraman Padma Bhuana Saraswati, Kota Yogyakarta, itu melambangkan pelaku penebangan dan pembakar hutan yang merupakan salah satu musuh utama bangsa Indonesia. “Raksasa ini menggambarkan sifat keangkaramurkaan manusia yang tidak pernah berdamai dengan jagat raya, selalu ingin menguasai, menaklukkan, dan menghabisi hutan,” kata pembawa acara itu.

Wakil Ketua Panitia Tawur Agung Candi Prambanan Suparman menuturkan manusia seharusnya hidup selaras dan serasi dengan alam untuk mewujudkan Jagaditha (kesejahteraan, keselarasan, dan kedamaian di dunia). “Ogoh-ogoh 'Stop Illegal Logging' itu juga melambangkan tekad generasi muda Hindu melawan sifat rakus, seperti penebangan dan pembakaran hutan yang tidak memperhatikan dampaknya terhadap kerusakan lingkungan,” ucap Suparman.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di candi yang terletak di perbatasan Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dengan Kabupaten Slemen, Daerah Istimewa Yogyakarta, tersebut, umat Hindu juga dihibur pementasan tari Ramayana, jatilan, gamelan ganjur, dan tari tradisional dari sejumlah daerah.

Dalam pidato sambutannya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan perayaan Nyepi menjadi momentum umat Hindu mengevaluasi diri melalui Catur Bratha: amati geni (menahan amarah dan hawa nafsu), amati lelungan (tidak bepergian), amati lelanguan (tidak berfoya-foya), dan amati karya (tidak bekerja). “Kita memang perlu momentum untuk introspeksi, mawas diri, dan merenungi hakikat sebagai manusia serta apa yang sudah kita lakukan sebagai manusia,” tutur Menteri Lukman.

DINDA LEO LISTY


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

2 hari lalu

Jamaah haji mengelilingi Ka'bah, 1 Juli 2022. REUTERS/Mohammed Salem
23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.


Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

3 hari lalu

Petugas melayani umat Islam yang membayar zakat fitrah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis, 4 April 2024.. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Masjid Istiqlal membuka layanan pembayaran zakat fitrah berupa 3,5 liter beras atau uang senilai Rp50.000 yang berlangsung hingga malam takbiran. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.


Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

14 hari lalu

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Penglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memberikan keterangan kepada wartawan usai acara buka puasa bersama TNI-Polri di Jakarta, Selasa, 2 April 2024. ANTARA/Laily Rahmawaty
Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.


Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

15 hari lalu

Petugas Kantor Kemenag Kota Sabang melakukan pemantauan hilal di Tugu Kilometer Nol Indonesia, Kota Sabang, Aceh, Minggu, 10 Maret 2024. Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 ANTARA/Khalis Surry
Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?


Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

16 hari lalu

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyampaikan keterangan kepada wartawan tentang hasil Sidang Isbat Penetapan 1 Ramadhan 1445 Hijriah di Kantor Kemenag, Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama


Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

17 hari lalu

Umat muslim jamaah Masjid Aolia bersiap untuk melaksanakan ibadah Salat Idul Fitri di Giriharjo, Panggang, Gunung Kidul, D.I Yogyakarta, Jumat, 5 April 2024. Jamaah Masjid Aolia menetapkan jatuhnya 1 Syawal 1445 H pada Jumat (5/4/2024) didasari petunjuk dari pimpinan jamaah Masjid Aolia, KH Raden Ibnu Hajar Sholeh atau yang biasa dikenal dengan nama Mbah Benu. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Jemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu

Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?


BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

21 hari lalu

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Muhammad Aqil Irham (tengah)/Tempo-Mitra Tarigan
BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.


Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

25 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Juli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan

Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

34 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Peradilan Agama Hindu dengan PPTKHI

Tercapai tiga rekomendasi yang disepakati 13 PTKH.


Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

35 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Bahas Juknis Pelaksanaan Pendidikan Widyalaya

Ditjen Bimas Hindu berupaya menyelesaikan 13 regulasi turunan dari Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pendidikan Widyalaya.