TEMPO.CO, Yogyakarta - Kaum Islam disunahkah melaksanakan salat gerhana manakala terjadi gerhana bulan atau matahari. Pada gerhana matahari total, Rabu, 9 Maret 2016, Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, akan menggelar kegiatan ibadah ini.
Dewan Pimpinan Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Jogja Astronomi Club, dan takmir Masjid Kauman bakal menyelenggarakan salat gerhana bersama di Masjid Gede Kauman. Sebelum dan setelah melaksanakan salat, muslim di sana bakal melihat fenomena gerhana matahari total itu.
"Untuk di Masjid Kauman yang pasti ada sekitar 300 orang yang akan ikut salat gerhana. Warga lain yang hendak bergabung silakan datang, karena kami menyediakan teropong," ujar anggota panitia kegiatan itu sekaligus Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pimpinan Dewan Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Ashad Kusuma Jaya, kepada Tempo, Ahad, 6 Maret 2016.
Ashad menuturkan salat bersama menyambut gerhana matahari total kali ini digelar Muhammadiyah sebagai bagian pelaksanaan sunah. "Seperti halnya saat fenomena alam lain seperti gerhana bulan, kami menggelar salat," kata Ashad.
Muhammadiyah menginstruksikan semua pengurus tingkat ranting menggelar salat gerhana matahari pada Rabu nanti. "Agar di masjid-masjid kampung juga menggelar salat bersama," ucapnya. Salat di Masjid Kauman dilaksanakan pukul 07.45 WIB. Namun rangkaian acara dimulai sejak pukul 06.30 WIB. "Ada dua teropong yang disediakan di Masjid Kauman untuk warga.”
Selain panitia Masjid Kauman, sejumlah komunitas pecinta astronomi di Yogya juga menggelar nonton bersama gerhana di kawasan Tugu Yogyakarta. Kepala Kantor Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta Toni Agus Wijaya menuturkan warga tak perlu khawatir akan kepercayaan bencana saat fenomena gerhana matahari total.
"Gerhana matahari total ini peristiwa alam biasa. Karena kejadiannya jarang dan langka, jadi menarik untuk disaksikan bersama. Ini tak ada kaitannya dengan kepercayaan akan terjadi bencana," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO