Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terduga Teroris Pujianto Ingin Mati Syahid di Suriah

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Petugas kepolisian dari Densus 88 menggeledah rumah teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 28 Januari 2016. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Petugas kepolisian dari Densus 88 menggeledah rumah teroris di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, 28 Januari 2016. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Iklan

TEMPO.COMalang - Pujianto alias Raider Bakiyah sering mengungkapkan keinginannya mati syahid alias menjadi syuhada dengan berjihad di Suriah.

Keinginan tersebut sering disampaikan pria berusia 35 tahun itu kepada teman baiknya, Mohamad Lutfi, sebelum ia ditangkap Detasemen Khusus Antiteror alias Densus 88 di Stasiun Kroya, Kelurahan Bajingwetan, Kecamatan Kroya, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Senin dinihari, 29 Februari 2016. 

Mohamad Lutfi menyatakan berteman dengan Pujianto sekitar lima tahun. Seingat Lutfi, Pujianto menolak diajak mengikuti pengajian-pengajian biasa. Ia baru bersemangat mengikuti pengajian yang bertema jihad. Selama bergaul, Pujianto sering menceritakan keinginannya berperang di jalan Allah. 

Pertemuan terakhir dua sekawan itu terjadi sekitar dua-tiga bulan lalu. Pujianto menginap seminggu di rumah Lutfi. Kebiasaan menginap ini sering dilakukan Pujianto tiap kali pulang dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Di sana, ia berdagang dan pulang ke Malang untuk mengumpulkan bermacam barang dagangan untuk dijual kembali di Sumbawa dan sekitarnya.

“Di pertemuan terakhir, ia sempat bilang dirinya sekarang sudah jadi teroris, dan ia mau ke Malaysia. Bolak-balik ia bilang kepingin mati membela agama Allah, dan kalau bisa matinya mati syahid di medan perang Suriah,” kata Mohamad Lutfi kepada Tempo pada Selasa sore, 1 Maret 2016. 

Lutfi ditemani adik kandungnya, M. Isharul Latif. Dua bersaudara itu ditemui di rumah mereka di Jalan Pesantren RT 009 RW 008, Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. 

Sebenarnya, menurut Lutfi, ia dan ketujuh saudaranya sudah keberatan bila Pujianto menginap berlama-lama. Selain itu, dari hati kecilnya pun dia sudah tidak senang lagi pada Pujianto karena pemahamannya tentang jihad bertentangan dengan keyakinan Lutfi.

Namun Lutfi tetap merasa tidak enak hati. Ia pernah mengusir Pujianto, tapi ia malah dibentak-bentak dan diancam akan ditembak atau disembelih. Pujianto sendiri sering mencandai Lutfi dengan memeragakan cara orang menyembelih leher sambil mengarahkan jari telunjuk ke arah Lutfi.

Kedua teman itu bertengkar empat hari sebelum Pujianto pergi meninggalkan rumah Lutfi. Pertengkaran dipicu oleh tidak dikembalikannya kartu tanda penduduk (KTP) asli milik Lutfi yang dipinjam Pujianto untuk masuk dan mencari kerja di Bali dan Sumbawa. Pujianto malah menyuruh Lutfi menggunakan fotokopi KTP. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, Lutfi dan saudara-saudaranya memang sudah tidak nyaman lagi bila Pujianto menginap. Lutfi sendiri mulai tidak menyukai Pujianto setelah sang teman menikah tiga kali. 

Sejujurnya, Lutfi takut Pujianto akan melakukan guyonan menyembelih atau menembak dirinya. Ketakutan ini sampai terbawa ke dalam mimpi. Saking takutnya, sekitar dua bulan lalu, Lutfi melapor ke Markas Kepolisian Sektor Turen untuk meminta perlindungan. 

“Waktu lapor ke polisi, saya sampai nangis betulan, dan saya jadi sesak napas,” kata Lutfi, lajang berusia 40 tahun. 

Nama Mohamad Lutfi ikut terseret dalam kasus Pujianto lantaran aparat Densus 88 menemukan KTP asli miliknya di antara sejumlah barang bukti. Selain KTP Lutfi, polisi menemukan KTP atas nama Wiwik Yuliati, 30 tahun, warga Sumber Ngepoh RT 01 RW 06, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Wiwik adalah istri kedua Pujianto yang meninggal dua tahun silam. 

Pujianto ditangkap Densus 88 bersama Panji Kokoh Kusumo alias Latif alias Gajah alias Fahri, 37 tahun, warga Kampung Karangrejo RT 02 RW 02, Kelurahan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. 

Pada hari penangkapan Pujianto dan Panji, sebanyak 10 personel Densus 88 menangkap dua pria yang masing-masing berinisial Kw, 43 tahun, dan S, mahasiswa berusia 25 tahun, di Kompleks Permakaman Setyo Setuhu, Dusun Keramat, Desa Patokpicis, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. 

Kw berasal dari Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Sedangkan S beralamat di Jalan Batuaraya, Kelurahan Paropo, Makassar, Sulawesi Selatan. 

ABDI PURMONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

9 jam lalu

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Densus 88 Tangkap 8 Teroris Diduga Anggota JI sedang Latihan Fisik dan Militer di Poso Sulteng

Delapan terduga teroris yang sedang latihan fisik dan militer di Poso Sulteng itu disebut punya posisi strategis di Jamaah Islamiyah.


Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

17 jam lalu

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Tujuh Orang Terduga Teroris Anggota Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap tujuh orang diduga terafiliasi sebagai anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah


Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

29 Januari 2024

Ilustrasi Densus 88. ANTARA
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Boyolali Jawa Tengah, Ini Profil Densus 88 Antiteror

Simak sejarah dan profil Densus 88 yang khusus menangani kasus terorisme di Indonesia.


Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

29 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Terduga Teroris yang Ditangkap Lagi di Boyolali Kelompok Jamaah Islamiyah

Terduga teroris yang ditangkap di Boyolali masuk kelompok Jamaah Islamiyah. Total ada 11 orang yang diringkus.


Densus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali

27 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Densus 88 Kembali Ciduk 1 Terduga Teroris di Kabupaten Boyolali

Densus 88 kembali menangkap satu terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 27 Januari 2024.


Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

26 Januari 2024

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko, Jumat (19/1/2024). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Polisi: 10 Terduga Teroris di Jateng Bagian Jamaah Islamiyah Wilayah Timur

Penangkapan sepuluh terduga teroris dilakukan di beberapa wilayah di Jawa Tengah pada Kamis


Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

26 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Densus 88 Masih Selidiki Peran 10 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Jawa Tengah

10 orang terduga teroris di Jawa Tengah diduga berasal dari kelompok Jamaah Islam (JI).


Total 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar

25 Januari 2024

Sejumlah personel tim Densus 88 Mabes Polri di Rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024, tampak lengang seusai proses penggeledahan oleh aparat kepolisian. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Total 10 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Solo Raya, 1 Orang Dibekuk di Karanganyar

Sebelum penangkapan di Karanganyar, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa daerah di Solo Raya.


Densus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali

25 Januari 2024

Sejumlah personel Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri bersama Mapolres Sukoharjo saat penggeledahan di rumah N, salah satu terduga teroris yang diamankan dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Densus 88 Juga Tangkap 3 Terduga Teroris di Boyolali

Kapolres Boyolali tidak diberi tahu ketiga warga yang ditangkap DEnsus 88 itu masuk dalam jaringan teroris apa.


Densus 88 juga Ciduk 1 Terduga Teroris di Solo, Jabat Ketua RT dan Berjualan di Pasar Klithikan Notoharjo

25 Januari 2024

Sejumlah warga melintas di depan rumah M, salah seorang terduga teroris yang diamankan Tim Densus 88 di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis, 25 Januari 2024.TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Densus 88 juga Ciduk 1 Terduga Teroris di Solo, Jabat Ketua RT dan Berjualan di Pasar Klithikan Notoharjo

Densus 88 Antiteror Mabes Polri juga menangkap satu warga Kota Solo berinisial M yang diduga juga seorang anggota jaringan teroris hari ini.