TEMPO.CO, Blitar - Gempa bumi berkekuatan 5,2 pada skala Richter, yang berpusat di Malang, membuat warga Blitar panik, Rabu, 2 Maret 2016. Gempa yang terjadi pada pukul 13.09 WIB itu memang terasa cukup kuat. Mereka berlarian ke luar rumah setelah semua perabot hingga pagar besi bergoyang hebat.
Gempa yang terjadi di 81 kilometer barat daya Kabupaten Malang dengan lokasi 8,95 Lintang Selatan hingga 112,51 Bujur Timur dengan kedalaman 19 kilometer ini terasa hingga Blitar, Tulungagung, dan Kediri. Kepanikan terjadi di Kabupaten Blitar, yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Malang.
Sejumlah warga di Desa Kunir, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, terlihat berlarian ke luar rumah sambil berteriak, “Lindu… lindu….”
Tempo, yang berada di tempat itu, merasakan semua perabot rumah tangga bergoyang sehingga menimbulkan suara cukup keras. Sedangkan di luar rumah, orang-orang sudah berkerumun sambil menyaksikan pagar rumah mereka tak henti bergoyang.
Di tempat lain, yang cukup jauh dari pusat gempa, guncangan juga dirasakan warga di Kediri dan Tulungagung. Meski tak sehebat yang dirasakan warga Blitar, gempa itu cukup membuat mereka panik, terutama yang sedang berada di dalam ruangan. “Kursi saya bergoyang meski tak sampai lari ke luar rumah,” kata Yoga, warga Kelurahan Kaliombo, Kecamatan Kota, Kediri, saat dihubungi Tempo.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Kediri Apip Permana mengatakan tidak ada laporan kerusakan bangunan ataupun korban di wilayahnya akibat gempa tersebut. Gempa ini, kata dia, tak memicu kepanikan di kalangan pegawai negeri yang tengah bekerja saat gempa berlangsung. “Hanya kaget biasa,” ucapnya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada laporan kerusakan bangunan ataupun korban di wilayah sekitar Malang, seperti Blitar, Kediri, dan Tulungagung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, dalam situs resminya, menyatakan gempa tersebut tak berpotensi memicu tsunami.
HARI TRI WASONO