TEMPO.CO, Blitar - Sejumlah instansi pemerintah dan PT PLN mulai menyelidiki penyebab munculnya air panas di sumur seorang perempuan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dua buah diesel yang dikerahkan untuk menyedot air tak mampu menghentikan sumber air panas dari dasar sumur.
Pejabat sementara Sekretaris Desa Dermojayan sekaligus Kepala Dusun Demangan, Sukarji, mengatakan kehebohan sumur itu mendapat respons dari pemerintah daerah. Sejak kemarin petugas Kepolisian Sektor Srengat, Dinas Kesehatan, Bina Marga, hingga PLN telah mendatangi dan memeriksa sumur itu.
"Tadi pagi petugas Bina Marga memeriksa, tapi saya tanya dua kali belum mau memberikan penjelasan," kata Sukarji di kantor Desa Dermojayan yang berjarak seratus meter dari lokasi sumur Jamini, Rabu, 2 Maret 2016.
Baca: Heboh Sumur Ajaib di Rumah Janda
Sukarji beberapa kali mendampingi pemeriksaan sumur itu. Menurut dia, terdapat dua sumber air yang memasok sumur itu, yakni dari dasar sumur bagian bawah serta sebelah timur dinding sumur. Anehnya, dua sumber air itu mengeluarkan air berbeda. Air yang keluar dari sumber di dasar sumur bersuhu dingin, sedangkan air dari dinding sebelah timur bersuhu panas. Air itu sangat panas hingga membuat permukaan sumur mengeluarkan asap dan menaikkan suhu tanah di sekitarnya.
Perbedaan itu diketahui setelah petugas berupaya mengeluarkan seluruh air dari dalam sumur menggunakan pompa. Dibutuhkan hingga dua pompa air berkapasitas besar untuk menguras dan menyelidiki sumber mata air sumur. Hingga kini sumber tersebut terus mengalir dan kembali memenuhi sumur sekitar dua meter dari dasar sumur.
Entah berkaitan atau tidak, sumber air yang memancarkan air panas itu mengarah pada sebuah tiang listrik milik PLN yang berjarak 2,5 meter dari bibir sumur. Ketika dipegang, seluruh bagian tiang listrik yang terbuat dari besi itu terasa sangat panas.
Suhu tiang listrik makin panas di bagian yang dekat dengan permukaan tanah. Diduga panas air sumur tersebut berasal dari saluran listrik. “Apalagi empat hari lalu tiang listrik itu sempat korslet hingga memadamkan aliran di sekitarnya,” kata Sukarji.
Seorang petugas PT PLN yang tampak berada di lokasi juga memastikan jika air panas dari dalam sumur tersebut tak menimbulkan sengatan listrik. Namun dia tak mau berspekulasi soal penyebabnya sebelum ada penjelasan resmi dari atasannya. “Yang jelas tidak nyetrum,” katanya.
Sukarji tak mempermasalahkan praktek penjualan botol dan pungutan amal yang dilakukan kerabat Jamini kepada pengunjung. Bahkan ide pemasangan sesek di sekeliling sumur yang dianggap ajaib itu berasal dari Sukarji dan beberapa warga untuk menggalang dana kepada keluarga Jamini yang hidup pas-pasan. “Hitung-hitung menyumbang orang tak mampu,” kata Sukarji.
Sumur milik Jamini, seorang janda berumur 59 tahun, mendadak didatangi banyak orang setelah dikabarkan mengeluarkan air panas. Masyarakat rela mengantre dan membeli botol yang dijual kerabat Jamini demi mendapat khasiat air itu. Hingga kini belum diketahui secara pasti apakah air tersebut aman dikonsumsi atau tidak.
HARI TRI WASONO