Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Operasi Simpatik, Jawa Barat Terjunkan 1.400 Polisi

image-gnews
Ilustrasi Polisi Satuan Lalu Lintas. ANTARA/Adeng Bustomi
Ilustrasi Polisi Satuan Lalu Lintas. ANTARA/Adeng Bustomi
Iklan

TEMPO.COBandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat menerjunkan 1.408 personel untuk melaksanakan Operasi Simpatik Lodaya 2016 di seluruh Jawa Barat. Operasi tersebut dimulai sejak Selasa, 1 Maret 2016, hingga 21 hari ke depan.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Sulsitio Pudjo mengatakan, operasi tersebut dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Operasi Simpatik Lodaya pada tahun ini, kepolisian dan dinas terkait akan fokus pada revitalisasi Kawasan Tertib Lalu-lintas (KTL). Menurutnya, hal itu dilakukan untuk melatih kesadaran masyarakat untuk tertib dalam berlalu-lintas.

"Pada momen Operasi Simpatik tahun 2016 kali ini, Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) yang sudah ada kita tingkatkan menjadi lokasi penggal jalan tertentu yang ditangani secara lebih terkoordinatif dan terprogram," ujar Pudjo kepada wartawan, Selasa, 1 Maret 2016.

Ia mengatakan, Kawasan Tertib Lalu-lintas merupakan wujud dari kawasan percontohan tertib lalu-lintas. Para pengendara dan pengguna jalan raya harus menaati aturan lalu lintas, seperti membawa surat-surat berkendara, menaati rambu lalu lintas dan tidak parkir disembarang tempat.

Selain itu, di Kawasan Tertib Lalu-lintas, akan ditempati sejumlah pos polisi untuk mengawasi dan menindak para pengendara yang melanggar. "Di kawasan tersebut akan mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif, didukung kegiatan penegakan hukum," ujarnya.

Adapun di Kota Bandung, kepolisian menetapkan sepanjang Jalan Merdeka sebagai Kawasan Tertib Lalu-lintas. Di sepanjang jalan yang memilki panjang kurang lebih 1,5 kilometer tersebut telag dipasang tiga pos polisi. "Di Kota Bandung ada satu titik KTL, yaitu di sepanjang jalan Merdeka. Dari perempatan Merdeka-Riau sampai bundaran Taman Vanda," ujar Kepala Sub Bagian Humas Kepolisian Resor Kota Besar Bandung Komisari Polisi Reny Marta kepada Tempo.

Ia mengatakan, di sepanjang jalan tersebut fungsi sarana dan prasarana akan dioptimalkan. "Jadi, nanti tidak akan ada orang yang menyebarang sembarangan. Para penyebrang harus menggunakan jembatan penyebrangan orang atau di zebra cross," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Reny mengatakan, untuk sanksi pengendara yang melanggar di kawasan tersebut akan dikenakan sanksi yang lebih berat dari biasanya. "Tindakan untuk yang melanggar diberlakukan denda tiga kali lipat dari putusan hakim. Misalnya pada saat Sidang di Pengadilan karena tidak memiliki SIM hakim memutuskan Rp 70 ribu. Berarti Pelanggar harus membayar 3 kali lipat dari Rp 70 ribu," ujarnya.

Sementara itu, di Kota Tasikmalaya, baru sekitar 40 persen warganya yang tertib lalu lintas. "Persentasenya, sekitar 40 persenan," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, Ajun Komisaris Besar Asep Saepudin usai apel pasukan Operasi Simpatik di halaman mapolres, Selasa 1 Maret 2016.

Asep menyebutkan, jika dilihat di kawasan tertib lalu lintas, masih terdapat pengendara sepeda motor yang berboncengan yang hanya mengenakan satu helm saja. Selain itu, alat kelengkapan berkendara juga tidak lengkap. "Tidak hanya pengguna jalan, termasuk di area parkir memang (kesadaran berlalu lintas) masih dibawah rata-rata," katanya.

Pihaknya telah mengecek kondisi lalu lintas, khususnya di kawasan tertib lalu lintas mulai Jalan Dr Sukardjo hingga Jalan HZ Mustofa. Kondisi lalu lintas di Jalan Dr Sukardjo memang sudah tertib, tetapi begitu masuk Jalan HZ Mustofa masih ada kendaraan yang masih berhenti di lajur kanan.

Masyarakat Kota Tasikmalaya menyambut baik adanya operasi semacam ini. Adanya operasi ini diharapkan, pengendara tertib lalu lintas. "Semoga tidak ada lagi yang parkir sembarangan, kebut-kebutan, angkot ngetem di sembarang tempat," kata Dadang Jaenudin, salah seorang warga Kota Tasikmalaya.

IQBAL T. LAZUARDI S. | CANDRA NUGRAHA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

31 hari lalu

Wakil Direktur Imparsial, Gufron Mabruri (kedua kiri), Koordinator peneliti Imparsial, Ardi Manto Adiputra (paling kiri) dan peneliti senior Imparsial Anton Aliabbas (kedua kanan) saat jumpa pers terkait Peringatan HUT Ke-74 TNI, di Kantor Imparsial, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat 4 Oktober 2019. Antara Foto/Syaiful Hakim
Kecam Warga Papua Dianiaya TNI, Imparsial: Bukti Pendekatan Keamanan Tak Hormati HAM

Kekerasan di Tanah Papua, selalu berulang karena pemerintah masih menggunakan pendekatan keamanan dalam menangani konflik.


Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?

29 Juli 2023

Ekspresi Ferdiansyah saat menjawab pertanyaan media di Markas Kepolisian Resort Kota Besar Bandung, Jumat, 8 Mei 2020. Youtuber dengan nama akun Ferdian Paleka ini sempat meninggalkan Kota Bandung dan tidak memenuhi panggilan pemeriksaan oleh polisi sehingga dimasukkan namanya dalam Daftar Pencarian Orang. TEMPO/Prima Mulia
Kominfo Sebut Influencer yang Promosikan Judi Online Bisa Dipidana, Ferdian Paleka jadi Bukti?

Youtuber Ferdian Paleka yang ditangkap Polda Jawa Barat karena promosi judi online jadi bukti pernyataan kominfo.


Polda Jabar Tangkap Tersangka Penyebar Hoaks tentang PPK Plumbon

15 Mei 2019

Ilustrasi video viral. shutterstock.com
Polda Jabar Tangkap Tersangka Penyebar Hoaks tentang PPK Plumbon

Kepada polisi SGS mengaku tidak berniat menyebarkan berita bohong alias hoaks. Dia hanya tak tahu bahwa video yang dibagikannya masuk kategori hoaks.


Polda Jawa Barat Kerahkan 24.250 Personel Amankan Pilpres 2019

2 April 2019

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto meninjau kesiapan pasukan saat mengikuti Apel Gelar Pasukan di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Jumat 22 Maret 2019. Apel Gelar Pasukan yang diikuti 12.000 anggota TNI, Polri, Linmas, serta Organisasi Masyarakat yang ada di Jawa Barat tersebut dilakukan dalam rangka kesiapan keamanan jelang Pemilu pada 17 April mendatang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Polda Jawa Barat Kerahkan 24.250 Personel Amankan Pilpres 2019

Meski wilayah Jawa Barat terbilang aman dari konflik saat pemilu, Agung meminta anak buahnya untuk tetap bersiaga dalam mengamankan pilpres 2019.


Keluarga Pertanyakan Penahanan Bahar bin Smith di Polda Jabar

5 Februari 2019

Bahar bin Ali bin Smith (kanan) keluar dari kendaraannya untuk menjalani pemeriksaan perdana di Direktorat Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Bandung, Selasa, 18 Desember 2018. Ia diminta memberi kesaksian terkait dugaan penganiayaan terhadap remaja bernama MHU (17) dan JA (18) di Ponpes Tajul Alwiyyin, Bogor.  ANTARA/Raisan Al Farisi
Keluarga Pertanyakan Penahanan Bahar bin Smith di Polda Jabar

Kuasa Hukum Habib Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta mengatakan, pihaknya mempertanyakan sikap kepolisian yang menahan kliennya.


Kapolda Jawa Barat Jelaskan Kronologi Pembakaran Bendera di Garut

23 Oktober 2018

Konferensi pers oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Polri terkait pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat di kantor MUI Pusat, Jakarta Pusat pada Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/Andita Rahma
Kapolda Jawa Barat Jelaskan Kronologi Pembakaran Bendera di Garut

Polda Jawa Barat menangani kasus pembakaran bendera di lapangan Limbangan, Kabupaten Garut saat Peringatan Hari Santri.


Polisi Periksa 3 Saksi Terkait Pembakaran Bendera Tauhid di Garut

23 Oktober 2018

Anggota Banser Garut membakar bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid. instagram.com
Polisi Periksa 3 Saksi Terkait Pembakaran Bendera Tauhid di Garut

Tiga orang yang diduga terlibat dalam pembakaran bendera tauhid di Garut diperiksa sebagai saksi.


Polisi Sebut Tak Ada Nama Ratna Sarumpaet di 8 Rumah Sakit Cimahi

3 Oktober 2018

Ratna Sarumpaet sampaikan klarifikasi dan somasi kepada Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta, Senin 9 April 2018. SUBEKTI
Polisi Sebut Tak Ada Nama Ratna Sarumpaet di 8 Rumah Sakit Cimahi

Kepolisian Daerah Jawa Barat sudah mengecek 8 rumah sakit yang ada di Cimahi. Mereka tidak menemukan nama Ratna Sarumpaet.


Ratna Sarumpaet Diduga Dianiaya, Polda Jabar: Belum Ada Laporan

2 Oktober 2018

Ratna Sarumpaet saat memberikan konferensi pers terkait buntut dari penderekan mobilnya oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, di Jakarta, 9 April 2018. Ratna menyatakan telah mengirim somasi pada Dishub DKI Jakarta yang merupakan buntut dari penderekan mobil Ratna oleh Dishub DKI pada Selasa pekan lalu. Ratna protes lantaran merasa tak melanggar aturan apapun. TEMPO/Subekti.
Ratna Sarumpaet Diduga Dianiaya, Polda Jabar: Belum Ada Laporan

Umar mengatakan polisi masih mengecek beberapa rumah sakit di sekitar Kota Bandung untuk mencari Ratna Sarumpaet yang diduga dianiaya.


Kapolri Sebut Pemilu 2019 Unik, Ini Alasannya

18 September 2018

Ribuan prajurit TNI/Polri mengikuti Apel Gelar Pasukan Operasi Kepolisian Terpusat Mantap Brata-2018 Pengamanan Penyelenggaraan Pemilu 2019 di Silang Monas, Jakarta, Selasa, 18 September 2018. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian menjadi inspektur upacara. TEMPO/Subekti.
Kapolri Sebut Pemilu 2019 Unik, Ini Alasannya

Menurut Tito, ada potensi pecah belah di tengah masyarakat karena eskalasi ketegangan dari penyelenggaraan pemilu yang berbarengan.