TEMPO.CO, Surabaya - Calon Gubernur DKI Jakarta versi PDI Perjuangan saat ini tersisa lima orang setelah dikerucutkan dari sembilan orang melalui seleksi di internal pengurus partai berlambang banteng moncong putih itu. Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto enggan merinci siapa saja lima orang itu. Namun dia menyebut nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat, yang kini menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur DKI.
Baca juga: Aktivis Blitar Dukung Djarot Dampingi Lagi Ahok di Pilkada
"Selama menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk membantu Ahok, (Djarot) kinerjanya baik,” kata Hasto seusai menjadi pembicara pada seminar “Kembali ke Pancasila” di salah satu hotel di Surabaya, Selasa,1 Maret 2016.
Hasto menuturkan Ahok dinilai sebagai figur yang tegas dalam membuat keputusan. Sedangkan Djarot berpengalaman sebagai kepala daerah. Sebelum menjadi Wakil Gubernur DKI, Djarot adalah Wali Kota Blitar, Jawa Timur, selama dua periode.
Baca juga: Ahok Minta Ketegasan PDI Perjuangan Soal Djarot
Hasto mengatakan DPP PDI Perjuangan belum memutuskan siapa di antara lima nama itu yang bakal diusung sebagai calon gubernur dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. "Kami belum memutuskannya karena saat ini masih dalam proses penjaringan secara internal,” tuturnya. Dia berjanji, pada saatnya, akan diumumkan kandidat yang dijagokan.
Hasto juga optimistis PDI Perjuangan tidak akan kekurangan kader untuk diusung dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut dia, proses penjaringan sudah dilakukan sejak 29 Februari 2016, mulai Dewan Pimpinan Cabang, Dewan Pimpinan Daerah, hingga Dewan Pimpinan Pusat.
Selain dilakukan penjaringan kandidat yang layak dijagokan, PDI Perjuangan melakukan pemetaan masalah yang terjadi di Jakarta. Salah satunya masalah banjir. Hasil pemetaan ini akan menjadi program kerja bagi kandidat PDI Perjuangan, yang berlaga di bursa Gubernur DKI.
EDWIN FAJERIAL