TEMPO.CO, Padang - Tiga pekan setelah banjir menerjang, masih ada ratusan warga Jorong Lambak Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, yang mengungsi akibat banjir. Rumah mereka masih tertimbun pasir yang dibawa arus banjir. "Masih ada rumah warga yang tertimbun pasir akibat banjir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasaman Sayuti Pohan, Senin, 29 Februari 2016.
Korban banjir di Lambak mencapai 205 warga dari 63 keluarga. Sebagian masih ada yang mengungsi ke sekolah dasar setempat. Menurut Sayuti, BPBD sedang menormalkan arus sungai. Sebab, setelah banjir, alur sungai mengarah ke permukiman warga, sehingga pasir di sungai itu masih terus mengalir.
BPBD, berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai V Sumatera Barat, membuat kolam retensi untuk menghindari masuknya pasir ke permukiman warga. "Apalagi sungainya lebih tinggi daripada permukiman warga."
Camat Panti Jon Wilmar mengatakan terdapat beberapa lokasi pengungsian warga, yaitu di gedung sekolah dasar dan Balai Benih Ikan (BBI). Namun semua pengungsi akan dipindahkan ke BBI. “Di sana ruangannya banyak." Menurut Jon, banyak warga mengungsi ke rumah kerabat. Ada pula yang menyewa rumah di sekitar permukiman mereka yang lebih aman.
ANDRI EL FARUQI