TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Mahyudin, berupaya merebut dukungan pengurus daerah Nusa Tenggara Timur dengan rekannya di DPR, Setya Novanto, atas rencana keduanya maju sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional Luar Biasa April 2016. Wakil Ketua MPR yang mengklaim telah mengantongi dukungan Aburizal Bakrie dan Akbar Tandjung itu berkampanye di Nusa Tenggara Timur.
"Saya siap mundur dari jabatan wakil Ketua MPR jika dipercaya menjadi Ketua Umum Partai Golkar," kata Mahyudin di Nusa Tenggara Timur, Senin, 29 Februari 2016. Mahyudin menganggap konsolidasi Partai Golkar di daerah memerlukan tenaga ekstra. Jadi, menurut dia, Ketua Umum Golkar tak mungkin merangkap jabatan di pemerintahan ataupun legislator.
“Saya sadar bahwa jika menjadi Ketua Umum Golkar, kesibukannya luar biasa dan pasti tidak mampu menjalankan tugas saya sebagai Wakil Ketua MPR," katanya. “Kejayaan Golkar harus dikembalikan, sehingga membutuhkan pemimpin yang memiliki kekuatan pemikiran, misi, dan konsep, serta gagasan dan idealisme membangun bangsa.”
Pelaksana Harian Ketua Dewan Pimpinan Daerah Nusa Tenggara Timur, Nixon Mesakh, sebelumnya telah menyatakan dukungan terhadap Setya Novanto. Menurut dia, suara dari Nusa Tenggara Timur dalam munas nanti dipegang pengurus provinsi dan 22 pengurus kabupaten/kota. "Ya kalau orang rumah mau maju, kami dukung," ujar Nixon, Kamis, 18 Februari 2016. "Dengan melihat komposisi partai yang besar, dibutuhkan ketua umum yang memiliki waktu yang penuh untuk partai.”
Tak hanya pengurus daerah, tapi organisasi sayap Partai Golkar, Kosgoro 1957, juga resmi mendukung Setya. Namun ada nama-nama lain yang didukung, yakni Syarul Yasin Limpo, Idrus Marham, dan Airlangga Hartarto. "Yang maju banyak tapi, yang jadi ketua cuma satu," kata Ketua Umum Kosgoro Agung Laksono pada Musyawarah Pimpinan Nasional III Kosgoro di Jakarta, Sabtu, 27 Februari.
Sejumlah politikus Golkar berniat maju sebagai calon Ketua Umum Golkar pada Munas Luar Biasa April 2016. Selain Mahyudin dan Setya, mereka antara lain Ade Komarudin, Idrus Marham, Agus Gumiwang Kartasasmita, Airlangga Hartarto, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsuddin, Roem Kono, dan Syarul Yasin Limpo.
Dalam upayanya meraup dukungan, Setyo Novanto, Priyo Budi, dan Ade Komarudin telah bergerilya di Jawa Tengah. Bendahara Golkar Jawa Tengah demisioner, Sasmito, menyatakan mereka menjajaki dukungan via telepon. “Sudah mulai kontak-kontak untuk mengetahui arah dukungan,” kata Sasmito kepada Tempo di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 26 Februari 2016.
Ade Komarudin bahkan mengklaim tak hanya mencari dukungan di Jawa Tengah, tapi juga daerah lain. "Kami akan sapu Kalimantan dan Sumatera. Sulawesi juga tentunya," kata politikus pendukung Ade Komarudin, Bambang Soesatyo, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 22 Februari 2016.
Golkar masih menghadapi persoalan. Selain konflik internal, Golkar tak begitu moncer pada pemilihan kepala daerah lalu. Padahal, Februari tahun depan, pemilihan kepala daerah kembali mulai digelar di sejumlah provinsi dan kabupaten/kota.
ANGELINA ANJAR SAWITRI | ROFIUDDIN | ADITYA BUDIMAN | YOHANES SEO