TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan hasil Muktamar Bandung Romahurmuziy alias Romi mempersilakan Ketua Umum PPP hasil Muktamar Jakarta Djan Faridz untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum dalam muktamar islah.
"Musyawarah Kerja Nasional kemarin tidak melarang. Tidak ada pengenduran persyaratan untuk menjadi kontestan ketua umum. Siapapun, termasuk Pak Djan, silakan berkompetisi," kata Romi saat dihubungi, Jumat, 26 Februari 2016.
Romi sendiri belum memastikan apakah akan maju sebagai calon ketua umum dalam muktamar islah yang rencananya digelar pada April mendatang. "Biarkan mengalir saja sesuai aspirasi muktamirin," ujar Romi yang merupakan Ketua Umum PPP hasil Muktamar Surabaya itu.
Pada 25 Februari kemarin, Musyawarah Kerja Nasional IV PPP resmi ditutup. Mukernas merekomendasikan agar pengurus harian Dewan Pimpinan Pusat PPP segera membentuk panitia pengarah dan pelaksana muktamar islah yang anggotanya berada dalam kepengurusan PPP hasil Muktamar Bandung.
Setelah penutupan, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PPP Epyardi Asda tiba-tiba datang dan menyampaikan sepucuk surat dari Ketua Umum PPP Suryadharma Ali. Surat itu diserahkan oleh Epyardi kepada Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi. Dalam suratnya Suryadharma meminta pengurus membentuk majelis islah.
Majelis islah terdiri dari kepengurusan PPP hasil Muktamar Bandung dan kepengurusan PPP hasil Muktamar Jakarta yang berjumlah masing-masing lima orang. Suryadharma juga meminta majelis islah dibentuk paling lambat pada 27 Februari 2016.
ANGELINA ANJAR SAWITRI