TEMPO.CO, Makassar — Ketua Steering Committee atau Panitia Pengarah Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Partai Golkar Nurdin Halid menjamin bakal netral dan menjaga independensi dalam perhelatan pemilihan ketua umum. Nurdin memastikan panitia tidak akan bermain mata dengan calon lain. “Independensi adalah harga mati,” ujar Nurdin melalui pesan pendek yang diterima Tempo, Kamis, 25 Februari 2016.
Baca juga: Aburizal Bakrie Sakit, Rapat Pleno Golkar Ditunda
Masuknya nama Nurdin Halid sebagai koordinator penyelenggara sempat menuai protes. Sejumlah kader menilai ketua panitia pengarah seharusnya bukan orang yang sudah pernah, bahkan sering, menjadi panitia munas.
Faraouk Mappaselling Beta, ketua tim media dan pembentukan opini Syahrul Yasin Limpo, misalnya, khawatir susunan panitia penyelenggara munaslub bakal menimbulkan konflik. “Harapan kami, tak ada kepentingan politik yang dibawa panitia sehingga munas berjalan baik,” ujar Farouk.
Baca juga: Munaslub Golkar, Gubernur Syahrul Gerilya ke Daerah
Namun Nurdin memastikan tidak akan ada kepentingan kelompok atau orang yang dibawa dalam panitia. Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali ini juga menegaskan panitia penyelenggara dilarang menjadi tim sukses para calon ketua umum. “Tidak boleh menjadi calo,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Syahrul Yasin Limpo, salah satu kader yang berniat maju berlaga dalam pemilihan ketua umum, mengatakan tidak akan mempersoalkan penunjukan Nurdin sebagai Ketua Steering Committee (SC). “Yang terpenting berjalan normatif dan sesuai dengan aturan. Munas harus benar-benar untuk kemajuan negara dan rakyat,” ujar Syahrul.
Baca juga: Cegah Politik Uang di Munas, Golkar Gandeng KPK dan Polri
Mohammad Roem, ketua tim pemenangan Syahrul, malah senang atas terpilihnya Nurdin sebagai panitia. “Bagus lagi ada Nurdin di situ. Komunikasi makin lancar karena sesama orang Bugis,” ujarnya.
ARDIANSYAH RAZAK BAKRI