Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelola Sampah Plastik,Gunungkidul akan Bangun TPA di Pesisir

image-gnews
Pemulung mencari sampah yang masih bisa didaur ulang di TPA Piyungan, Bantul, Yogyakarta, 1 Agustus 2014. Usai lebaran, volume sampah meningkat tajam. ANTARA/Noveradika
Pemulung mencari sampah yang masih bisa didaur ulang di TPA Piyungan, Bantul, Yogyakarta, 1 Agustus 2014. Usai lebaran, volume sampah meningkat tajam. ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Gunungkidul mengaku seperti mendapat angin segar untuk memperbaiki pengelolaan sampahnya yang selama ini dinilai kurang maksimal, pasca kebijakan kantong plastik berbayar untuk industri retail. (Baca: Pengamat: Plastik Berbayar Harus Mahal)

"Kami akan tindaklanjuti untuk menguatkan rencana pembangunan tempat pengelolaan sampah khususnya plastik, di wilayah pesisir yang selama ini belum ada," kata Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Irawan Jatmiko, Jumat 26 Februari 2016.

Irawan menuturkan dengan luas wilayah hampir separo dari luas wilayah DIY, pengelolaan sampah akhir di Gunungkidul hanya ditopang satu titik Tempat Pembuangan Akhir yang berada di Baleharjo Wukirsari Wonosari Gunungkidul.

"Padahal konsentrasi sampah terbesar saat liburan di pesisir selatan, karena semua wisatawan ke sana," kata Irawan.

Keberadaan satu TPA di sisi utara itu membuat kinerja pengelolaan sampah tak efektif dan lebih boros operasional. Saat liburan volume sampah di Gunungkidul bisa mencapai 200 ton per harinya. Peningkatan sampah di kawasan pantai sendiri bisa mencapai tiga kali lipat atau sekitar 25-30 meter kubik. "Sampah plastik makanan kemasan paling dominan," ujar Irawan. (Baca: Sampah di Indonesia Capai 64 Juta Ton Per Tahun)

Pembangunan TPA baru di pesisir selatan pun saat ini memiliki dua calon lokasi. Yakni di Kecamatan Tepus di sisi timur atau Saptosari sisi barat kabupaten. Pembangunan TPA di pesisir belum diusulkan ke APBD. "Karena kami juga siapkan peraturan bupati untuk tindaklanjut kantong plastik berbayar ini agar efektif di daerah," ujarnya.

Irawan menyebut, saat ini telah ada 15 kelompok masyarakat yang berfokus pada pengelolaan sampah khususnya plastik. Namun belum efektif jika harus mengelola seluruh potensi sampah plastik. (Baca: Walhi: Sampah Plastik Bahaya Laten Lingkungan)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketua Komunitas Jejaring Sampah Mandiri Gunungkidul Suwanto menuturkan untuk menggerakkan masyarakat untuk mengelola sampah harus dimulai dari hal paling dasar seperti sumber penghasilan mereka.

Oleh sebab itu, komunitas itu saat ini getol menggelar aksi bersih sampah di kawasan pantai dengan menggandeng kelompok sadar wisata dan pemerintah.

"Kesadaran mengelola sampah di kawasan wisata karena wisata yang jadi sumber penghasilan masyarakat, kalau dibiarkan kotor wisatawan juga tak akan datang," ujarnya. (Baca juga: Walhi: Plastik Berbayar Perlu Diterapkan di Pasar Tradisional, Tapi....)

PRIBADI WICAKSONO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 jam lalu

Kampung Wisata Purbayan Kotagede Yogyakarta. Dok. Istimewa
Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.


Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 jam lalu

Suasana Open House Lebaran yang digelar Gubernur DIY Sri Sultan HB X di Komplek Kepatihan Yogyakarta, Selasa 16 April 2024. TEMPO/Pribadi Wicaksono
Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi


Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

11 hari lalu

Alat Peraga Manual Pump di Kampung Kerajinan Taman Pintar Yogyakarta. (Dok. Istimewa)
Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.


Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

15 hari lalu

Karcis parkir yang diberi tempelan jasa titip helm di Kota Yogyakarta. (Dok: media sosial)
Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.


BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi objek wisata Pantai Parangkusumo di Bantul, DI Yogyakarta, Jumat 1 Januari 2021. Pascapenutupan kawasan wisata pantai selatan Yogyakarta pada malam pergantian tahun baru, pengunjung memadati kawasan tersebut untuk menghabiskan libur tahun baru meskipun kasus COVID-19 di Yogyakarta terus meningkat. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.


Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

37 hari lalu

Ilustrasi Keraton Yogyakarta. Shutterstock
Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755


DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

41 hari lalu

Ziarah ke makam Kotagede Yogyakarta pada Kamis, 6 Maret 2024 digelar menjelang peringatan hari jadi ke-269 DIY (Dok. Istimewa)
DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram


Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

41 hari lalu

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta secara simbolik melakukan penutupan TPA Piyungan pada awal Maret 2024. TPA Piyungan selama ini menampung sampah dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman dan Bantul. (Dok. Istimewa)
Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.


Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

43 hari lalu

Sejumlah karya industri kreatif dipamerkan di Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) di Yogyakarta.  (Dok. Istimewa)
Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.


Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

45 hari lalu

Perhelatan Sarkem Fest 2024 digelar di Yogyakarta. (Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta)
Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.