TEMPO.CO, Surabaya - Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana (Satlak PB) Kota Surabaya Sumarno mengatakan air yang menggenang di perumahan kawasan elite Surabaya, seperti G -Walk, Citraland, dan Graha Famili, sudah surut hari ini. Tidak ada lagi genangan air yang sempat membuat sebuah mobil tenggelam di kawasan G-Walk.
"Pagi ini sudah surut semua," kata Sumarno ketika dihubungi Tempo, Kamis, 25 Februari 2016.
Sumarno enggan mengatakan seberapa luas daerah yang terkena banjir semalam. Menurut dia, hal tersebut bukan menjadi kewenangannya. "Itu wilayahnya Dinas Pekerjaan Umum tanya Bu Erna ya."
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Ernawati sampai saat ini belum bisa dihubungi. Ketika dihubungi telepon seluler Erna tidak aktif. Bahkan saat Tempo mengirimkan pesan singkat tidak terkirim.
Sementara itu, menurut pantauan Tempo di area perumahan elite Graha Famili genangan air sudah tidak ada lagi. Warga Graha Famili sudah mulai beraktivitas seperti biasanya. "Sudah tidak ada lagi banjirnya, sudah sejak pagi ini yang saya tahu," kata warga Graha Famili, Winanda Rheza.
Winanda mengatakan hujan deras pada Rabu semalam, 24 Februari 2016, menyebabkan ketinggian air saat banjir mencapai 30-40 sentimeter. Bahkan beberapa mobil semalam mogok kemasukan air. "Ya tingginya sampai bisa menenggelamkan ban sepeda motor," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan warga Perumahan Taman Pondok Indah, Achmad. Dia mengatakan banjir sudah surut di perumahannya jika dibandingkan semalam. Semalam bahkan air banjir sempat masuk ke teras rumahnya.
"Tadi malam saya sampai repot dengan anak saya menyiapkan kain untuk membendung banjir masuk ke ruang tamu," katanya.
Hujan lebat yang turun pada Rabu, 24 Februari 2016, mengakibatkan kawasan perumahan elite di Surabaya bagian barat terendam banjir setinggi satu meter. Kawasan yang terendam, antara lain G-Walk, Citraland, Pakuwon, dan Graha Famili.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Surabaya Soemarno mengatakan intensitas hujan pada Rabu sore hingga malam tergolong berintensitas tinggi. Hujan yang turun selama dua jam membuat sejumlah wilayah, seperti Simojawar, Lidah Kulon, Manukan, Lontar, dan juga kawasan Sukomanunggal, ikut tergenang.
EDWIN FAJERIAL