TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Arsul Sani, mengatakan Ketua Umum PPP hasil Muktamar Bandung Suryadharma Ali bukan tidak merestui digelarnya Musyawarah Kerja Nasional IV PPP. Menurut Asrul, Suryadharma meminta mukernas tersebut ditunda dulu.
"Waktu Pak Emron Pangkapi (Wakil Ketua PPP) bertemu Pak SDA (Suryadharma Ali) untuk menyampaikan penyelenggaraan mukernas, Pak SDA bilang, 'Jangan, tunda dulu supaya ada waktu rembukan'," ujarnya di sela Mukernas, yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu, 24 Februari 2016.
Menyikapi permintaan Suryadharma, Emron pun bertemu dengan berbagai pihak, termasuk Ketua DPP PPP kubu Djan, Fernita Darwis, dan Ketua DPP PPP hasil Muktamar Bandung, Wardatul Asriah, yang juga istri Suryadharma. "Makanya ditunda hari ini. Bukan undefinitely time. Seharusnya Sabtu dan Minggu kemarin mukernas-nya."
Arsul berharap Djan dan kubunya bersedia hadir dalam mukernas ini untuk membahas tempat dan waktu pelaksanaan muktamar islah. "Sudahlah ngomong di situ. Kalau tetap tidak mau juga, mau bagaimana? Partai ini kan agendanya ke depan jelas, pilkada," tuturnya.
Mukernas IV PPP ini digelar menyusul diperpanjangnya masa kepengurusan PPP hasil Muktamar Bandung oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly. Mukernas tersebut akan membahas serta menetapkan jadwal pelaksanaan Muktamar VIII yang rencananya akan digelar paling lambat pada April.
Mukernas ini dihadiri semua pengurus harian, pimpinan Majelis Pertimbangan dan Majelis Pakar, serta pimpinan dan anggota Mahkamah Partai. Sebanyak 32 dari 34 Dewan Pimpinan Cabang PPP se-Indonesia yang terdiri atas ketua dan sekretaris juga datang dalam pembukaan mukernas ini.
ANGELINA ANJAR SAWITRI