TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Muktamar Bandung Emron Pangkapi mengatakan, Musyawarah Kerja Nasional IV yang digelar Rabu, 24 Februari 2016, merupakan sarana untuk menuju islah. Karena itu, Emron meminta kubu mana pun berdamai demi kebesaran partai.
"Kalau tidak memiliki kearifan, PPP akan terkubur di dalam daftar nama partai politik, menjadi organisasi masyarakat. Mari sungguh-sungguh menyelamatkan PPP," ujar Emron dalam sambutannya di arena Mukernas di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara.
Emron menuturkan, muktamar islah harus digelar mengingat adanya agenda-agenda politik lainnya yang ada di depan mata. Pada Mei tahun ini, misalnya, proses rekrutmen calon kepala daerah mulai dilaksanakan. "Juli ada fit and proper test kepala daerah. KPU juga mengagendakan verifikasi partai calon peserta Pemilu pada September," katanya.
Karena itu, kata Emron, agenda utama dalam musyawarah adalah menetapkan jadwal muktamar islah. Dengan digelarnya mukernas, sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga PPP, muktamar islah paling cepat dilaksanakan 40 hari dari tanggal penyelenggaraan mukernas.
Dalam pembukaan mukernas, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy, Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa Yusuf Musni dan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Demokrat Victor Laiskodat duduk di barisan depan.
Mukernas juga dihadiri seluruh pengurus harian, pimpinan Majelis Pertimbangan dan Majelis Pakar, serta pimpinan dan anggota Mahkamah Partai. Senior-senior PPP juga turut hadir. Sebanyak 32 dari 34 Dewan Pimpinan Cabang PPP se-Indonesia yang terdiri dari ketua dan sekretaris juga datang dalam pembukaan Mukernas ini.
ANGELINA ANJAR SAWITRI