TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Persatuan Pembangunan, Dimyati Natakusumah, mengatakan PPP tengah mengkonfirmasi adanya dugaan keterlibatan rekan separtainya, Ivan Haz, dalam kasus penggunaan narkoba di Perumahan Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat atau Kostrad.
"Saya, kan, di Komisi I yang bermitra dengan TNI. Saya tanya sama POM, apa betul? Sampai sekarang belum ada konfirmasi," kata Dimyati saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Februari 2016.
Dimyati juga mengatakan telah menghubungi Ivan yang merupakan anggota Komisi Pertanian tersebut. Namun hubungan komunikasinya dengan Ivan belum tersambung. "Kalau benar-benar terjadi, tentu mengagetkan. PPP, kan, partai Islam, ya. Pasti jauh-jauhlah dari narkoba," tuturnya.
Dimyati mengatakan kasus yang dialami Ivan berefek pada nama baik serta harkat dan martabat PPP. Karena itu, menurut dia, apabila Ivan terbukti bersalah, PPP akan memberikan hukuman kepadanya. "Nanti kami lihat dulu kadarnya. Kan, belum tahu kebenarannya seperti apa," tuturnya.
Pada Senin kemarin, sejumlah anggota Kostrad, polisi, dan warga sipil, termasuk seorang anggota Dewan berinisial IH—yang diduga merupakan Ivan Haz, terlibat dalam penggunaan dan peredaran narkoba di Perumahan Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Petugas melakukan tes urine terhadap 146 orang dan menggeledah perumahan tersebut.
Hingga kini, Ivan tak diketahui keberadaannya. Dalam pemanggilan pemeriksaan atas kasus kekerasan terhadap pembantu rumah tangganya, Toipah, di Kepolisian Daerah Metro Jaya pada Selasa kemarin, dia tidak datang. Ivan juga tak terlihat saat Rapat Paripurna DPR. Di dalam daftar hadir Fraksi PPP, Ivan tercantum izin.
ANGELINA ANJAR SAWITRI