Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hendak Jemput Sabu ke Malaysia, Pasangan Suami-Istri Dicokok  

Editor

Sugiharto

image-gnews
Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Ilustrasi Narkoba atau methylamphetamine. Getty Images
Iklan

TEMPO.COMakassar - Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat mengungkap jaringan terduga bandar narkoba jaringan Malaysia.

Pasangan suami-istri, yakni R dan Y, warga BTN Bukkamata, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanayya, Makassar, serta L dan A dari Desa Takkalalla Timur, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Pinrang, diringkus.

Kepala Subdirektorat 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulawesi Selatan Ajun Komisaris Besar Eddy Tarigan mengatakan pelaku ditangkap setelah dilakukan pengintaian. Di Pinrang, petugas sempat menyamar sebagai pembeli, kemudian meringkus mereka. "Saat ditunjukkan ke lokasi tempat penyimpanan sabu di kandang ayam, kami langsung ringkus dengan barang bukti 10 gram," katanya ketika dihubungi Tempo, Senin, 22 Februari 2016. 

Dari hasil interogasi terhadap L dan A, ujar Eddy, mereka mengaku memperoleh sabu tersebut dari R dan Y di Makassar. "Katanya, barang tersebut awalnya sebanyak 20 gram diantarkan oleh L dan A ke Pinrang dari Makassar. Barang bukti yang didapat sisa 10 gram, sisanya sudah laku," ucapnya.

Di rumah L dan A, polisi menemukan barang bukti berupa paspor. Hasil pengembangan, ternyata mereka seharusnya berangkat pada Minggu, 21 Februari 2016. "Namun, sebelum berangkat, kami tangkap. Mereka rencananya akan kembali menjemput 2 kilogram sabu di Malaysia.

L dan A, kata Eddy, sudah menjadi incaran Direktorat Narkoba Polda. Keduanya tidak memiliki pekerjaan tetap dan berpindah-pindah rumah kontrakan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jaringan bandar ini diduga berasal dari jaringan yang dikendalikan seorang napi di Lembaga Pemasyarakatan Tarakan berinisial M. Soal dugaan jaringan 10 kilogram yang ditangkap di Parepare beberapa waktu lalu, Eddy mengaku sementara masih dilakukan penunjukan. "Kalau jaringan yang 10 kilogram sabu di Parepare itu masih didalami, bisa jadi terhubung karena tangan kanan M (napi di LP Tarakan) punya laporan di Parepare, masih diburu. Yang jelas, jaringannya masih kami kembangkan, termasuk koordinasi dengan otoritas Malaysia," tuturnya.

Kepala Bidang Humas Polda Komisaris Besar Frans Barung Mangera, Minggu, 21 Februari 2016, mengatakan pengungkapan sabu jaringan internasional ini untuk sementara dikoordinasikan dengan petugas kepolisian, baik di Tarakan maupun Malaysia.

Kata Barung, sabu sebanyak 20 gram yang diperoleh sebelumnya berasal dari warga negara Filipina yang berdomisili di Malaysia. "Pelaku menjemput langsung sabu tersebut bertempat di Fajar Hotel Lahadatu," tuturnya.

SAHRUL ALIM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

6 jam lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

10 jam lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

11 jam lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

20 jam lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

7 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

8 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

9 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

9 hari lalu

Ilustrasi TPS Pilkada. Dok TEMPO
PKB Usulkan Azhar Arsyad Maju di Pilkada Makassar, Sebut Dia sebagai Simbol Partai di Sulsel

PKB Kota Makassar meraih lima kursi di DPRD kota itu pada pemilu legislatif atau Pileg 2024.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

9 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.


Hijrah Mantan Teroris

9 hari lalu

Hijrah Mantan Teroris

Cap teroris membuat mantan terpidana kasus terorisme kesulitan berbaur di masyarakat. apa yang dilakukan?