TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, meresmikan kawasan eks lokalisasi dolly menjadi kampung wisata pada Ahad, 21 Februari 2016. Peresmian itu ditandai dengan ditulisnya “Kampung Wisata Penuh Cerita” di salah satu tembok yang dipenuhi lukisan mural.
Menurut Risma, warga yang tinggal di kawasan eks lokalisasi Dolly itu memiliki hak yang sama, termasuk anak-anak yang ada di kawasan itu memiliki kesempatan untuk sukses memimpin dunia. “Saya sangat yakin itu, dan kita semua memiliki kesempatan untuk berhasil dan sukses,” kata Risma.
Untuk mencapai itu, Risma mengatakan harus ada transformasi untuk mengubah wajah Dolly. Misalnya, jika saat masih jadi lokalisasi anak-anak di kawasan Dolly tidak bisa keluar rumah pada saat malam hari, saat ini mereka bisa bermain dan belajar di rumah temannya.
“Nah, dengan cara perubahan ini semoga bisa mencapai apa yang mereka impikan,” katanya.
Risma mengaku kaget sekaligus kagum dengan perkembangan warga eks lokalisasi Dolly. Sebab, ketika diberi pelatihan apapun, mereka bisa dengan cepat praktek dan langsung bisa. Contonya ketika ada pelatihan pembuatan sepatu, warga eks Dolly hanya mengikuti training satu kali dan langsung bisa membuat sepatu.
“Pelatihnya sampai bilang pada saya, warga eks Dolly itu hebat-hebat karena hanya dilatih sekali langsung bisa buat sepatu. Contoh sepatunya yang saya pakai saat pelantikan,” kata dia.
Warga eks Dolly juga bisa langsung mempraktikan hasil pelatihan membuat batik dan beberapa kerajinan lainnya. “Saya juga heran. Padahal kalau di tempat lain pelatihannya bisa berbulan-bulan, tapi disini malah satu kali sudah dianggap cukup,” ujar dia.
Risma mengatakan beberapa perubahan di kawasan Kampung Wisata penuh cerita itu masih belum selesai. Risma mengaku masih akan melakukan beberapa terobosan demi memperbaiki wajah Dolly ke depan.
MOHAMMAD SYARRAFAH