Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Peduli Sampah, Walhi Jabar Serukan Tolak Insenerator

image-gnews
Tokoh kebersihan Bandung, Sariban, berpose saat menghimbau pengunjung Hari Tanpa Kendaraan Bermotor untuk tidak membuang sampah di jalanan kawasan Dago, Bandung, 21 Februari 2016. Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Sariban mengajak masyarakat mengurangi penggunaan kantung plastik dalam keseharian. ANTARA/Agus Bebeng
Tokoh kebersihan Bandung, Sariban, berpose saat menghimbau pengunjung Hari Tanpa Kendaraan Bermotor untuk tidak membuang sampah di jalanan kawasan Dago, Bandung, 21 Februari 2016. Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Sariban mengajak masyarakat mengurangi penggunaan kantung plastik dalam keseharian. ANTARA/Agus Bebeng
Iklan

TEMPO.CO, Bandung — Produksi sampah rumah tangga dan non rumah tangga di wilayah Jawa Barat meningkat dari tahun ke tahun. Sampah yang dihasilkan berdasarkan hitungan kelompok Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Jawa Barat (Walhi Jabar) mencapai 27 ribu ton per hari. Walhi menyebut banyak cara mengolah dan mengurangi sampah terutama bahan plastik seraya menolak penerapan insenerator atau alat pembakar sampah.

Direktur Walhi Jabar Dadan Ramdan lewat siaran pers menyebutkan, dari berbagai riset yang dilakukan, 60 persen sampah yang dihasilkan berupa sampah organik yang bisa diolah menjadi kompos. Selebihnya sampah bukan organik seperti berbahan plastik, kertas, elektronik, botol, dan kaleng.

“Sampah menjadi masalah serius jika tidak diantisipasi dari sekarang. Diperlukan kebijakan pemerintah dan pemerintah daerah dalam jangka panjang yang lebih antisipatif dan kuratif dari hulu hingga hilir,” ujarnya di sela peringatan Hari Peduli Sampah, Minggu 21 Februari 2016.

Pola penanganan sampah dinilai belum mengalami perubahan secara sistemik dan paradigmatik mulai dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah. Padahal Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah, kata Dadan, memandatkan adanya perubahan sistem dan paradigma dalam pengelolaan sampah baik aspek pencegahan dan penanganan sampah dari hulu hingga hilir. (Baca juga: Sampah di Indonesia Capai 64 Juta Ton Per Tahun)

Pola penanganan sampah yang masih mengandalkan tempat pembuangan sampah akhir, menurut dia, akan menjadi bencana seperti peristiwa longsor TPA Leuwi Gajah. Bencana itu  menewaskan sekitar 157 orang. Dadan berujar, penanganab TPA-TPA lainnya di Jawa Barat juga rentan menimbulkan masalah kerusakan lingkungan, pencemaran, dan konflik sosial.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang akan menggunakan insinerator atau mesin pembakar sampah perlu dipertimbangkan kembali karena akan menimbulkan masalah lingkungan baru dan mahal. Pada Hari Peduli Sampah 2016 dengan tema bebas sampah 2020, Walhi Jabar mengajak semua pihak untuk peduli pada sampah sendiri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Walhi Jabar juga menawarkan pola pengelolaan sampah ke depan lewat dua aspek, yaitu pencegahan dan penanganan atau pengelolaan yang terhubung dari hulu sampai hilir. “Dalam aspek pencegahan, perlu terobosan pemerintah dan pemerintah daerah menekan pelaku usaha untuk mengurangi produksi barang-barang kemasan di hulu, paling tidak mengurangi penggunaan plastik,” tutur Dadan.

Soal penanganan atau pengelolaan, pemerintah bisa membuat kebijakan dan sistem pengelolaan sampah tanpa mesin pembakaran. Melainkan dengan pengomposan, biodegester, dan sistem daur ulang yang dijalankan dalam skala kecil dengan melibatkan komunitas atau masyarakat yang aktif mengelola sampah sebagaimana mandat Undang-undang tentang pengelolaan sampah.

Selain itu, Walhi Jabar juga mendesak ketegasan pemerintah untuk menekan agar pelaku usaha mewajibkan mendaur ulang dan memanfaatkan sampah dari produk kemasannya sendiri, sebagaimana mandat Undang-undang. (Baca juga: Menteri Ferry: Kantong Plastik Adalah Bencana)

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

8 hari lalu

Foto udara Situ atau Danau Cileunca di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 5 Agustus 2023. Kawasan Situ Cileunca yang memiliki luas area 11 ribu hektar serta daya tampung hingga 11,5 juta kubik air tersebut menjadi lokasi sumber air baku bagi kebutuhan seluruh masyarakat kota Bandung yang mencapai 7.000 hingga 8.000 liter perdetik atau 7 - 8 juta kubik per bulan. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.


Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

23 hari lalu

Kawanan monyet ekor panjang yang memasuki kawasan permukiman di Kota Bandung. Cuplikan video netizen
Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.


Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

32 hari lalu

Pemkab Bandung Raih 5 Penghargaan Top Bussiness 2024

Top BUMD Awards adalah kegiatan corporate rating atau pemberian penghargaan kepada BUMD-BUMD terbaik se-Indonesia


Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

35 hari lalu

Pengrajin membuat kerajinan daur ulang sampah di Bank Sampah Persatuan, Pondok Kelpa, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat, 26 Januari 2024. Bank Sampah yang di dirikan pada 2019 ini memperkerjakan sejumlah ibu-ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan dari olahan sampah plastik yang dijadikan menjadi tas, lampu hias hingga berbagai ornamen dan memiliki nilai jual mulai dari 30 ribu hingga 130 ribu per produknya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.


Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

39 hari lalu

Bupati Bandung Kembali Raih Penghargaan dari Kementerian PAN-RB

Kabupaten Bandung merekrut lebih banyak PNS untuk memenuhi kebutuhan lima rumah sakit baru.


Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

45 hari lalu

Bupati Bandung Laksanakan Ground Breaking RSUD Bedas Pacira

Ground breaking RSUD Bedas Pacira ini adalah yang kelima, setelah empat rumah sakit lainnya telah diresmikan.


Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

46 hari lalu

PLTS IKN 50 MW berdiri di lahan seluas 80 hektare. Total panel surya yang digunakan dalam PLTS tersebut mencapai 21.600 panel surya. ANTARA/HO-PLN
Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).


Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

47 hari lalu

Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan PKB Jadi 'Penguasa Baru' Kabupaten Bandung

Suara PKB mendominasi untuk DPR, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten Bandung.


Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

23 Februari 2024

Warga melewati samping pabrik tekstil Kahatex yang atap bajanya runtuh tersapu angin puting beliung di Desa Mangunarga, Sumedang, Jawa Barat, 22 Februari 2024. BRIN akan meneliti fenomena amukan angin ini yang berpotensi menjadi tornado yang pertama kali terjadi di Indonesia. TEMPO/Prima Mulia
Waspada Hempasan Puting Beliung, Simak Tips BNPB Agar Rumah Tidak Porak Poranda

Khawatir rumah ikut terhantam cuaca ekstrem angin kencang? Tips ala BNPB menarik untuk disimak


Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

22 Februari 2024

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis 22 Februari 2024. BPBD Provinsi Jawa Barat mencatat, bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung tersebut mengakibatkan 97 rumah dan 17 unit bangunan pabrik mengalami kerusakan serta 413 kepala keluarga terdampak dan 31 orang dilarikan ke rumah sakit. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Puting Beliung Rusak 493 Rumah Warga di Kabupaten Bandung, 10 Rumah di Kabupaten Sumedang

Kerusakan rumah akibat angin puting beliung di Kabupaten Bandung lebih besar dibandingkan di Sumedang.