TEMPO.CO, Padang - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta bupati dan wali kota yang baru untuk serius menangani bencana di daerah masing-masing. Setelah proses pelantikan, Irwan langsung mengajak bupati dan wali kota untuk rapat membahas penanganan bencana.
”Masalah yang sudah menghadang adalah bencana. Khususnya yang baru saja terjadi, adanya hujan lebat yang berdampak terjadi banjir bandang dan longsor,” ujarnya saat menyampaikan amanat pelantikan bupati dan wali kota di Auditorium Gubernuran di Kota Padang, Rabu, 17 Februari 2016. ”Setelah pelantikan, kami rapat bahas bencana. Para pendukung harap tunggu sebentar.”
Irwan mengatakan banjir bandang di Kabupaten Solok Selatan mengakibatkan ribuan rumah terendam banjir dan sembilan jembatan rusak. Di Kabupaten Limapuluh Kota, kontur tanah yang labil menyebabkan terjadinya longsor. Begitu juga dengan kabupaten dan kota lainnya.
Menurut dia, putusnya jembatan bukan saja karena banjir, tapi juga perencanaan yang salah. ”Banjir betul terjadi, tapi kita juga salah,” katanya. Karena itu, Gubernur Irwan meminta wali kota dan bupati yang baru langsung mematangkan perencanaan pembangunan. “Agar banjir dan longsor tidak berdampak luas.” Misalnya, Irwan melanjutkan, memindahkan penduduk yang berada di tebing bukit dan bermukim di pinggir sungai. Mereka berpotensi menjadi korban bencana.
Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan menyatakan bakal langsung bekerja setelah dilantik, terutama menangani masalah bencana. “Dharmasraya sudah dilanda musibah banjir. Ini yang akan kami tangani segera,” tuturnya.
ANDRI EL FARUQI