TEMPO.CO, Pekanbaru - Titik api akibat kebakaran hutan dan lahan mulai muncul di wilayah Riau bagian pesisir. Sejak sepekan terakhir, beberapa kasus kebakaran lahan terjadi di sejumlah kabupaten dan kota di Riau pesisir. Kondisi berbeda justru terjadi di Riau bagian barat, timur, dan selatan karena empat kabupaten justru dilanda banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis menyebutkan telah terjadi kebakaran lahan di Jalan H. Ilyas, Desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis. Api melahap sebidang lahan kosong selama dua hari yang menghanguskan lahan seluas 2,5 hektare.
"Api terdeteksi sejak tanggal 15 Februari pukul 16.15 WIB, pada koordinat N: 01' 29" 18,2" E: 102' 08" 59,3"," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Bengkalis Suiswantoro kepada Tempo, Rabu, 17 Februari 2016.
Menurut Suiswantoro, kemunculan titik api diduga disebabkan oleh aktivitas pembersihan lahan dari orang tidak bertanggung jawab. Untuk menjinakkan api, kata dia, Badan Penanggulangan Bencana Bengkalis menurunkan dua regu pemadam dibantu aparat kepolisian, TNI, dan masyarakat peduli api. "Polres Bengkalis telah memeriksa saksi untuk memperoleh keterangan. Lahan tersebut saat ini telah dipasang garis polisi," ujarnya.
Kebakaran lahan juga melanda Jalan Hasanah, Desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis pada koordinat N: 01' 28" 36,2" E: 102' 08" 01,8". Petugas mengalami kesulitan melakukan pemadaman lantaran kawasan yang terbakar jauh dari sumber air. "Kebakaran lahan di dua lokasi itu sempat menimbulkan kabut asap tipis," ujarnya.
Api juga melalap lahan di Kecamatan Rupat, Desa Mersin, Bengkalis. Kebakaran berlangsung selama sepekan dan menghanguskan lahan seluas 5 hektare. "Tiupan angin dan cuaca panas menyulitkan pemadaman," ucap Suiswantoro.
Kondisi berbeda justru terjadi di wilayah Riau bagian barat, timur, dan selatan. Empat kabupaten, yakni Kampar, Rokan Hulu, Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu, justru dilanda banjir.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Pekanbaru Slamet Riyadi mengatakan sejak awal sudah diprediksi bahwa terjadi kekeringan di wilayah pesisir Riau karena pengaruh El Nino pada pekan kedua Januari hingga awal Februari.
Sedangkan bencana banjir yang melanda wilayah Riau bagian barat terjadi lebih kepada dampak tingginya curah hujan di provinsi tetangga Sumatera Barat.
Slamet menuturkan Sumatera Barat, yang menjadi hulu beberapa sungai di Riau, sedang mengalami musim hujan dengan intensitas mencapai 100 hingga 200 milimeter. Akibatnya, debit air mengalir deras ke waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang. "Begitu pintu air dibuka, arus mengalir deras sehingga Sungai Kampar dan Rokan Hulu meluap," katanya.
Slamet menduga banjir yang merendam Riau disebabkan oleh meluapnya air sungai akibat arus deras dari bagian hulu di Sumatera Barat yang sedang mengalami musim hujan. "Sebagian Riau juga diguyur hujan, tapi tidak ekstrem."
RIYAN NOFITRA