TEMPO.CO, Kupang - Banjir yang melanda sejumlah daerah di Nusa Tenggara Timur selama Februari ini menyebabkan lima orang tewas terseret arus banjir.
Kelima korban ini berada di kabupaten Manggarai Barat, Manggarai Timur dan Timor Tengah Utara.
Mereka adalah Yohanes Tama, 55, dan Kasmir Samir, 55 asal Manggarai Barat. Lalu ada Theresia Merit dan Mina asal Manggarai Timur. Dan terakhir seorang balita, Yulianti Lite, asal Timor Tengah Utara.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah NTT, Abraham Djunina, mengatakan pihaknya baru menerima laporan korban meninggal akibat banjir dari dua kabupaten yakni Manggarai Barat dan Manggarai Timur, sedangkan Timor Tengah Utara belum ada laporan.
"Belum ada laporan resmi korban tewas, akibat banjir itu," katanya kepada Tempo, Senin, 15 Februari 2016.
Sejauh ini, menurut dia, baru tiga kabupaten yang menyampaikan laporan terkait bencana banjir yakni Manggarai Barat, Sumba Timur dan Ende. "Daerah lain belum ada laporan resmi dari bupati terkait bencana banjir yang melanda daerah itu," katanya.
Menurut dia, sesuai data yang diterimanya, bencana banjir yang melanda Ende menyebabkan ratusan rumah rusak. Namun Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menggelontorkan dana sebsar Rp 300 juta untuk penanganan banjir itu.
Di Manggarai Barat, banjir menyebabkan sejumlah ruas jalan mengalami kerusakan. Sama halnya yang terjadi Sumba Timur, yang merusak sejumlah infrastruktur di daerah itu. "Kami masih menunggu laporan resmi untuk menyalurkan bantuan bagi korban banjir," katanya.
YOHANES SEO