TEMPO.CO, Bojonegoro - Bupati Bojonegoro Suyoto menginstruksikan warganya untuk waspada banjir. Indikasinya, permukaan air Sungai Bengawan Solo dari Jumat pagi hingga petang, 12 Februari 2016, cenderung meningkat. “Harus diwaspadai banjir gelombang kedua,” kata Suyoto.
Instruksi Bupati Bojonegoro ini telah ditembuskan ke 16 kecamatan dan beberapa desa yang lokasinya dilalui Sungai Bengawan Solo. Isinya, Pemerintah Desa dan Kecamatan diminta berperan aktif mengantisipasi banjir. Selain itu, Camat juga diperintahkan melakukan pengecekan di pintu-pintu air tanggul Sungai Bengawan Solo.
Berdasarkan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, tinggi permukaan air di kawasan hulu Bengawan Solo mengalami kenaikan. Di papan duga Sungai Bengawan Solo di Karangnongko, hingga pukul 15.00 WIB berada di angka 27,96 atau siaga satu dan pada pukul 18.00 naik menjadi 28,03 di bawah permukaan air laut.
Sedangkan di papan duga Taman Bengawan Solo, pada pukul 15.00 waktu setempat tercatat 13,65 di bawah permukaan air laut, kemudian naik menjadi 13,84 atau mendekati siaga dua pada pukul 18.00.
Di Kota Bojonegoro, petugas BPBD melakukan pengecekan sekitar 180 doorlat (pintu air) ditanggul barat dan utara yang melingkar di Kota Bojonegoro panjang sekitar 3,5 kilometer. Dari Kelurahan Jetak, Klangon, Ledok Kulon, Ledok Wetan hingga Pasar Banjarejo.
Kawasan itu sebagian daerah langganan banjir luapan Bengawan Solo. Selain itu juga disiapkan sekitar 1500 kantong berisi pasir untuk tanggul darurat. “Ya, sudah disiapkan,” ujar seorang petugas di BPBD Bojonegoro.
Sebelumnya, banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro meluas hingga di 38 desa di 11 Kecamatan pada Selasa 9 Februari 2016. Ada 697 Kepala Keluarga yang rumahnya terendam banjir. Selain itu, banjir juga merendam sawah seluas 1042 hektare, berikut 226 hektare polowijo, juga merendam jalan desa sepanjang 7640 meter da jalan lingkungan sepanjang 12310 meter.
Selain itu, terjadi banjir bandang di Dusun Sugihan Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Kota Bojonegoro. Banjir setinggi rata-rata 50 sentimeter disertai lumpur menggenangi sedikitnya 310 rumah penduduk.
SUJATMIKO