TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan menukar posisi patung Arjuna memanah dengan Syah Bandar sedang memanggul manggis. Patung itu ditempatkan di lokasi wisata Situ Wanayasa. "Tukar tempat patung terintegrasi dalam penataan kawasan Situ Wanayasa sebagai destinasi favorit di Purwakarta," katanya kepada Tempo, Jumat, 12 pebruari 2016.
Patung Arjuna membetot anak panah di ujung selatan-barat situ itulah yang pada Kamis dinihari, 11 Februari 2016 dibakar oleh sekelompok orang. Selanjutnya patung tersebut akan dipindahkan ke tengah-tengah situ. "Patung Arjuna memanah akan ditambah dengan patung kambing di sekelilingnya," ujar Dedi.
Selain itu ada satu patung tokoh pencak silat Wanayasa. Keberadaan patung Arjuna dan tokoh pencak silat itu akan dikolaborasikan dengan Balai Pertemuan dan jembatan terapung. Adapun bekas di patung Arjuna akan dibangun patung Syah Bandar memanggul manggis sebagai buah unggulan di Purwakarta.
Menurut Dedi kawasan wisata Situ Wanayasa yang berada di kaki Gunung Burangrang dengan pemandangan alamnya yang eksotis itu bakal kian indah setelah ditata. "Cetak birunya sedang disiapkan, tinggal nunggu proses lelangnya saja," ujarnya.
Dedi mengaku tak gentar dengan kelompok-kelompok yang mengkritisnya terkait dengan pembuatan patung-patung bertemakan budaya tersebut. "Saya enggak takut. Dasar hukumnya apa patung harus dibongkar dan dibakar."
Kalau memang diharamkan oleh Majelis Ulama Indonesia, Dedi meminta agar fatwa itu tidak melulu ditujukan kepada patung-yang yang dia buat. "Patung-patung di daerah lain dan patung Harimau Lodaya di markas tentara dan polisi di seluruh Jawa Barat, mestinya juga diharamkan," ucapnya.
Sebelumnya, MUI Purwakarta melalui suratnya bernomor 207/07-X/MUI/XII/2015 meminta Dedi menghentikan pembangunan patung dan menghancurkan yang sudah berdiri. Hal sama juga disampaikan pentolan Front Pembela Islam dan Ketua Majelis Manhajussalihin Syahid Djoban. "Patung-patung itu haram, disembah atu pun tidak," ujar Syahid.
NANANG SUTISNA