TEMPO.CO, Surabaya - Penggerebekan yang dilakukan petugas Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur di sebuah kampung di Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, ternyata menjaring seorang mahasiswa berprestasi di kampusnya. Bahreizy Rizma Aminullah, satu di antara delapan tersangka yang ditangkap bersama barang bukti 1 kilogram narkotika jenis sabu dan lebih dari 3000 butir ekstasi di kampung itu, pernah menyabet juara lomba desain model kapal cepat pada 2015.
“Bahreizy waktu itu dikirim ke Makassar buat lomba ini,” kata Een, ibu Bahreizy, ketika ditemui di rumahnya di antara jalan gang di kawasan Wonokromo, Surabaya, Kamis 11 Februari 2016.
Kepada Tempo, Een menunjukkan proposal Lomba Desain Model Kapal Cepat dengan nama kapal, Crusher Cat Hull. Bahrezy, 22 tahun, tercatat menjadi ketua tim dalam kompetisi tersebut. “Dia cerdas. Saya benar-benar tidak menyangka kejadian ini,” kata Een.
Bahrezy juga disebutkannya masih menjadi mahasiswa aktif semester delapan di Fakultas Teknik, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah Surabaya. Minat dan kemampuannya di bidang teknik telah ditunjukkan sejak kecil yang hobi membongkar pasang mesin. “Satu motor milik temannya berhasil dia bongkar dan dirakit ulang,” kata Een lagi.
Adanya penangkapan terkait kasus narkoba, menurutnya, berkebalikan dengan keseharian Bahreizy yang lebih banyak menghabiskan waktu di kampus. “Ini akhirnya ngambil cuti, padahal kata dosennya mau ada proyek lagi yang dikerjakan,” ujar Een.
Sekretaris Kemahasiswaan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Hang Tuah, Ali Muzaid, membenarkan kalau Bahreizy adalah satu diantara mahasiswa bimbingannya. Dia juga mengungkapkan kalau pemuda yang sama kerap menghabiskan waktu di laboratorium untuk pengoperasian mesin kapal.
Selama penelitian, kata Ali, Bahreizy sering membantu membuat prototipe rangkaian elektro dan mesin. Total, Ali menambahkan, dia sudah empat kali melakukan penelitian bersama Bahrezy. “Ini hasil karya dia bersama teman-temannya satu timnya,” katanya ketika menunjukkan alat-alat simulator kapal boat mini yang tersimpan rapi di laboratorium Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah, Jumat 12 Februari 2015.
Bahreizy kini jauh dari lab itu dan meringkuk di sel tahanan milik BNN Jawa Timur. Dalam keterangannya, BNN menuding Bahreizy sebagai pemilik rekening yang digunakan sebagai transaksi narkotika kelompoknya itu. Total barang bukti yang disita terdiri dari narkotika jenis ekstasi warna biru dengan logo Universal sebanyak 3368 butir dan sabu seberat 1,05 kg.
Namun Een menyangkal sangkaan itu. Dia mengatakan Bahreizy hanya meminjamkan rekening dan tidak tahu menahu mengenai narkoba tersebut. Rekening tersebut, lanjut Een digunakan untuk mentransfer uang sebesar Rp 500.000. “Waktu itu, Bahreizy juga sedang di kampus,” tutur Een.
SITI JIHAN SYAHFAUZIAH