TEMPO.CO, Palembang - Bencana banjir dan longsor serta kebakaran hutan Sumatera-Kalimantan akan menjadi isu utama dalam Pertemuan Nasional Lingkungan Hidup (PNLH) XII, pertengahan April 2016 nanti di Palembang, Sumatera Selatan.
Hadi Jatmiko, ketua panitia PNLH XII mengatakan, PNLH merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), untuk merumuskan perencanaan strategis organisasi dan pergantian kepengurusan kepemimpinan di tingkat nasional.
"Membahas terkait tata kelola hutan dan lahan yang merupakan sumber dari persoalan kebakaran, asap, dan longsor," kata Hadi, Kamis, 11 Februari 2016.
Menurut direktur Walhi Sumatera Selatan ini, isu tersebut sangat relevan dengan kondisi kebencanaan yang sedang terjadi dalam satu tahun belakangan ini. Sebut saja kekeringan, kebakaran hutan sampai banjir di Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jambi hingga kejadian serupa di Jawa dan Kalimantan.
Rangkaian PNLH XII akan dilakukan dari 18 hingga 27 April 2016. Dalam forum empat tahunan ini, akan dipilih pula direktur dewan nasional Walhi. Hingga saat ini panitia telah menerima tiga calon direktur nasional dan sembilan calon dewan nasional Walhi. PNLH diadakan setiap empat tahun sekali, yang dihadiri oleh anggota Walhi, pengurus, dan observer.
Sementara itu, Mualimin Pardi Dahlan, calon dewan nasional Walhi, menjelaskan, sebagai salah seorang pegiat lingkungan hidup dalam beberapa tahun ini, ia sangat prihatin melihat kondisi lingkungan yang rusak parah. Kerusakan tersebut dapat menjadi pemicu timbulnya konflik baru antara rakyat dan pemerintah serta pemilik modal.
"Konflik itu terjadi di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Kalimantan. Inilah potret negara lemah," kata Mualimin.
PARLIZA HENDRAWAN