TEMPO.CO, Palembang - Ketua Ombudsman Republik Indonesia (ORI) terpilih, Amzulian Rivai, menyatakan kesiapannya meninggalkan Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (Unsri), lembaga yang turut membesarkan namanya selama ini. Selanjutnya, ia akan berfokus membenahi lembaga yang bakal dipimpinnya hingga lima tahun ke depan.
"Ombudsman harus lebih dikenal dan mampu memberikan respons terhadap berbagai keluhan pelayanan publik," kata Amzulian, Kamis, 11 Februari 2016.
Amzulian dan delapan orang lainnya telah mendapat persetujuan dari DPR pada Selasa, 2 Februari 2016. Saat ini, menurut Amzulian, mereka sedang menunggu pelantikan. Adapun jabatan Dekan Fakultas Hukum yang ia emban akan diserahkan kepada rekan sejawatnya, baik dari dosen yunior maupun senior. "Saatnya mengabdi dalam scope yang lebih luas," ujar salah seorang komisaris di PT Pusri ini.
Amzulian Rivai mengatakan habitatnya tetap di Unsri. Dia menjabat Ketua Ombudsman hanya lima tahun. "Setelah itu kembali lagi," tuturnya.
Dewan Perwakilan Rakyat mengesahkan sembilan nama Komisioner Ombudsman Republik Indonesia periode 2016-2020, Selasa, 2 Februari 2016. Sembilan nama tersebut ditetapkan setelah mereka lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan pada 26-28 Januari 2016.
Amzulian, Dekan FH Unsri dua periode ini, akan didampingi Lely Pelitasari sebagai Wakil Ketua ORI. Tujuh nama Komisioner ORI lainnya adalah Adrianus Meliala, Ahmad Alamsyah Saragih, Ahmad Suaedy, Alvin Lie, Dadan Suparjo, Laode Ida, dan Ninik Rahayu.
Baharsya, seorang alumni Fakultas Hukum, mengungkapkan rasa optimistisnya bahwa dosennya itu mampu mewujudkan Ombudsman sebagai salah satu lembaga yang disegani. Pasalnya, selama ini Amzulian dikenal sebagai sosok dosen mumpuni dalam segala hal terkait dengan bidang hukum. Selama hampir dua periode memimpin fakultas, Amzulian dikenal getol menggelorakan semangat bersih dari praktek kecurangan.
"Mahasiswa juga dipacu untuk berprestasi agar bisa bersaing," ucapnya.
PARLIZA HENDRAWAN