TEMPO.CO, Pekanbaru - Bencana banjir akibat luapan arus Sungai kampar yang melanda 12 kecamatan di Kabupaten Kampar memakan korban. Dua warga dilaporkan tewas akibat terseret arus banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kampar Santoso menyebutkan, satu korban tewas ditemukan di Desa Alam Panjang. Saat itu korban berusaha menyelamatkan kerambanya di Sungai Kampar.
Adapun satu korban lagi terdapat di Desa Ranah, atas nama Roni Fadilah, 18 tahun. "Korban hanyut saat berusaha menyelamatkan kerabatnya," kata Santoso, Kamis, 11 Februari 2016.
Menurut Santoso, korban telah ditemukan oleh tim Basarnas di pinggiran Sungai Kampar. "Saat ditemukan kondisi korban sudah meninggal," ujarnya. Sejauh ini, kata Santoso, petugas mencatat 133.070 jiwa warga terkena dampak banjir di 12 Kecamatan.
Pemerintah Kampar telah mengeluarkan status tanggap darurat hingga 15 hari ke depan. Hingga kini, petugas BPBD dibantu TNI dan Kepolisian terus bersiaga mengevakuasi masyarakat. Petugas menyediakan dapur umum dan bantuan makanan siap saji berupa nasi bungkus untuk korban banjir.
Santoso mengaku kondisi banjir saat ini sudah berangsur surut, menyusul ditutupnya lima pintu air di waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang. "Ketinggian air berangsur surut hingga satu meter," ujarnya.
RIYAN NOFITRA