TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan mengaku sudah menyiapkan Rp 75 miliar dalam Pos Dana Tidak Terduga untuk mengantisipasi ancaman bencana tahun ini.
“Tiap tahun harus disediakan, jangan sampai ada bencana yang membutuhkan anggaran, enggak ada anggarannya,” kata Ahmad Heryawan di Bandung, Rabu, 10 Februari 2016.
Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan dana serupa juga disediakan oleh setiap pemerintah kabupaten/kota untuk mengantisipasi kemungkinan bencana alam. “Kabupaten/kota juga punya dana yang sama, kalau kekurangan, baru disuntik dari provinsi,” katanya.
Menurut Aher, mitigasi menghadapi ancaman bencana memasuki puncak musim hujan ini terus dilakukan. Pemerintah Jawa Barat menyiapkan langkah antisipasi bermodal peta rawan bencana dari Badan Geologi setiap bulannya.
“Kejadiannya tidak tahu kapan, yang penting siap menghindarkan diri dari kawasan rawan,” katanya. Dia mengklaim kejadian bencana di awal tahun ini relatif lebih sedikit dibandingkan periode yang sama tahun lalu. “Justru Sumatera Barat agak parah sekarang. Mudah-mudahan cepat selesai.”
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Budiman mengatakan, pada Februari ini, wilayah Jawa Barat mulai memasuki musim hujan dengan intensitas cukup tinggi. “Sekarang sudah masuk dalam kondisi siaga darurat rawan longsor dan banjir,” katanya.
Menurut Budiman, semua kabupaten/kota di Jawa Barat juga sudah menetapkan situasi serupa mengikuti penetapan kondisi siaga darurat yang dituangkan dalam Surat Keputusan Gubernur terhitung sejak 4 Januari 2016 sampai 4 April 2016. “Yang jelas ancaman bencananya banjir, longsor, dan puting beliung,” katanya.
Sepanjang bulan ini, kata Budiman, sudah terjadi sejumlah bencana banjir dan longsor di beberapa titik di antaranya di Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Tasikmalaya, Indramayu, Sumedang, dan Garut. Longsor juga terjadi di sejumlah ruas jalan di Jawa Barat.
“Umumnya daerah Jawa Barat bagian selatan dan bagian tengah itu lokasi rawan longsor,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Edy S Nasution mengatakan sekitar 250 kepala keluarga sempat mengungsi akibat bencana banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul anak Sungai Cimanuk, Kecamatan Cantigi, Indramayu, Ahad, 7 Februari 2016.
Menurut Edy, sejumlah lokasi di Jawa Barat yang menjadi langganan banjir di antaranya di Kabupaten Bandung seperti Dayeuhkolot dan sejumlah ruas di sepanjang Sungai Citarum. “Memang sudah mulai naik, tapi banjir di situ akan rutin sepanjang tahun selama kolam retensi di Cieunteung floodway belum jadi,” ujarnya.
AHMAD FIKRI