TEMPO.CO, Watampone - Penyidik Unit Pidana Tertentu Kepolisian Resor Bone, Sulawesi Selatan, saat ini sedang menyelidiki kasus dugaan malpraktek yang dilakukan FX, seorang dokter magang di Rumah Sakit Umum Daerah Tenriawaru, Watampone. “Kami akan segera panggil sejumlah pihak untuk diperiksa, termasuk keluarga korban,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bone Ajun Komisaris Andi Asdar, Rabu, 10 Februari 2016.
Dokter FX dilaporkan sebuah lembaga swadaya masyarakat, yang mewakili pihak keluarga korban, Kamis pekan lalu. Laporan tersebut diajukan sehari setelah kematian Fira Aprilia, 13 tahun.
Warga Kelurahan Cellu, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, itu meninggal setelah menjalani operasi lengan kiri yang patah. “Dokter yang dilaporkan dan pihak rumah sakit juga akan kami periksa,” ujarnya.
Menurut ayah Fira, Naharuddin, semasa duduk di kelas IV SD pada Maret 2015, teman sekelasnya mendorong Fira hingga terjatuh. Akibatnya, lengan kirinya patah. Fira dibawa ke RSUD Tenriawaru dan dilayani dokter FX.
Pada awal Februari 2016, Fira disarankan melakukan foto roentgen. Hasilnya bagus. Tulang lengan yang patah sudah tersambung. Namun, menurut FX, lengan Fira perlu dioperasi karena masih ada luka dalam di sekitar tulang lengan itu. “Karena dokter yang menyarankan, saya menurut saja,” ucap Naharuddin.
Operasi dilakukan pada Rabu pekan lalu. Saat masuk ke ruang operasi, kondisi Fira masih segar bugar. Namun, seusai operasi, sekitar pukul 18.00 Wita, muncul bercak merah mulai dari wajah hingga ujung kaki. Keesokan harinya, nyawa Fira tak bisa diselamatkan. “Saya sangat kecewa dan menyesalkan pihak rumah sakit,” tuturnya.
Dokter FX tidak bisa dimintai konfirmasi. Dia tidak ada di ruang kerjanya. Kepala Subbagian Humas RSUD Tenriawaru Ramli juga sulit ditemui. Adapun Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Andi Kasma Padjalangi mengaku belum mengetahui kasus itu. “Saya akan menelusuri keberadaan dokter itu,” kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bone tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, FX bukanlah dokter ahli bedah. Dia berstatus dokter magang di RSUD Tenriawaru. Dia hanya bertugas setiap dua minggu sekali. “Dia belum menjadi dokter definitif di rumah sakit ini,” ujar seorang sumber Tempo.
ANDI ILHAM