TEMPO.CO, Boyolali - Berlarut-larutnya pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) ditampung di Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, menyebabkan fasilitas ini tak bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain.
“Kami juga bingung, sampai kapan mereka (bekas pengikut Gafatar) ditampung di sini,” kata Kepala Pengelola Asrama Haji Donohudan Sudarman, Rabu, 9 Februari 2016.
Selain menjadi tempat embarkasi dan debarkasi jemaah haji tiap tahun, Asrama Haji Donohudan juga dikenal sebagai tempat favorit untuk pesta pernikahan. Namun selama masih menampung pengikut Gafatar, asrama haji ini tidak menyewakan gedung pertemuan dan seluruh fasilitas di dalamnya untuk kegiatan masyarakat umum.
Tarif sewa gedung pertemuan di Asrama Haji Donohudan berkisar Rp 1,5-3,5 juta per hari. “Tarif sewanya diatur dalam peraturan daerah Jawa Tengah. Selain gedung pertemuan, kami juga menyewakan 40 kamar kelas VIP dan kamar reguler,” kata Sudarman.
Padahal tiap tahun, Asrama Haji Donohudan ditargetkan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Jawa Tengah. Pada 2015, Asrama Haji Donohudan bisa mencapai 99 persen dari target PAD sebesar Rp 4 miliar. Tahun ini, PAD Asrama Haji Donohudan ditarget sebesar Rp 4,3 miliar. “Target PAD naik sementara kami saat ini belum bisa menyewakan gedung pertemuan dan fasilitas lain,” ujar Sudarman.
Kepala Urusan Pelayanan dan Promosi Asrama Haji Dohonudan Turmudi menambahkan, selama menampung pengikut Gafatar, pihaknya sudah menolak sekitar lima pesanan persewaan gedung pertemuan untuk pesta pernikahan. “Bagi yang sudah memesan jauh hari sebelum kami menampung warga bekas pengikut Gafatar, terpaksa dipindahkan ke Samsat Solo,” kata Turmudi.
Pada Sabtu, 6 Februari 2016, ada seorang pemesan Gedung Jeddah (gedung utama) yang ngotot menggelar pesta pernikahan di Asrama Haji Donohudan. “Mereka pesannya sejak lama dan undangan sudah terlanjur disebar. Akhirnya, kami berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk mengizinkan mereka menggelar pesta pernikahan di Gedung Muzdalifah, bukan di Gedung Jeddah,” kata Turmudi.
Asrama Haji Donohudan menjadi tempat penampungan pengikut Gafatar selama dua pekan belakangan. Hingga kini, masih ada 688 bekas pengikut Gafatar dari berbagai daerah yang belum pasti kapan akan dipulangkan ke daerah asal.
DINDA LEO LISTY