TEMPO.CO, Jakarta - Sikap Aburizal Bakrie sudah bulat untuk tidak lagi maju sebagai calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar. Setelah tak menjabat, Ical—panggilan Aburizal—mengincar jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar.
Ical tidak membantah mengincar posisi tersebut. "Saya ingin memberikan pendapat-pendapat," kata Ical dalam wawancara khusus dengan majalah Tempo di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu dua pekan lalu. Selama wawancara, Ical didampingi Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Mukhamad Misbakhun. Berikut ini petikannya.
Anda memutuskan tidak maju lagi sebagai calon Ketua Umum Golkar. Apa rencana Anda?
Saya ingin jadi orang yang bijak dengan pengalaman yang begitu banyak. Saya ingin memberikan pendapat-pendapat, baik diminta maupun tidak.
Apakah itu artinya Anda mengincar posisi Ketua Dewan Pertimbangan?
Tergantung pemimpin yang akan datang. Dia yang akan menentukan saya dibutuhkan di mana. Saya tidak mau memaksa. Seperti halnya sewaktu di Kadin, saya dua kali memimpin tapi tidak meminta apa-apa.
Kalau diminta, Anda bersedia?
Kalau diminta, ya, saya bersedia. Kalau tidak diminta, apakah sakit hati? Tidak. Saya biasa-biasa saja.
Sudah ada yang menyampaikan akan maju sebagai Ketua Umum Golkar kepada Anda?
Ada. Tidak etis menyebut nama. Kalau saya bilang satu nama, yang lain nanti marah. Yang penting sudah ada yang minta izin.
Bagaimana dengan Tim Transisi yang diputuskan Mahkamah Partai?
Apa itu Tim Transisi? Saya tidak kenal. Pak Habibie dan JK (Wakil Presiden Jusuf Kalla) tidak mention tentang Tim Transisi ketika pidato di rapimnas. Apa ada Tim Transisi?
(Pada pertengahan Januari, sebelum rapat pimpinan nasional, Mahkamah Partai Golkar yang diketuai Muladi memutuskan membentuk Tim Transisi yang diketuai Jusuf Kalla sebagai solusi rekonsiliasi.)
Tapi Anda menemui mereka juga satu per satu, dari B.J. Habibie, Akbar Tandjung, hingga Muladi dan lainnya?
Saya menemui Pak Habibie dan Jusuf Kalla sebagai tokoh Golkar. Saya menemui Pak Akbar sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai. Saya temui Pak Muladi karena diminta Pak Habibie. Sewaktu pidato di rapimnas, kan, saya bilang, "Pak JK, kalau mau selesaikan masalah Golkar, tidak usah ikutkan orang-orang lain. Cukup ajak saya."
TITO SIANIPAR