TEMPO.CO, Padang - Jumlah korban tewas akibat banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat bertambah. Korban tewas saat ini menjadi tujuh orang dan dua orang masih dalam proses pencarian.
"Dari 10 kabupaten dan kota yang dilanda banjir dan longsor, untuk sementara, ada tujuh orang yang meninggal dunia," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat Zulfianto, Selasa 9 Februari 2016.
Zulfianto mengatakan, tim gabungan menemukan seorang orang mayat laki-laki di Aripan Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok. Mayat ditemukan di sekitar lumpuran akibat banjir yang terjadi di kawasan itu Senin kemarin. Namun, hingga saat ini, identitas korban belum diketahui.
Menurut Zulfianto, korban meninggal juga ditemukan di Lubuk Ulang Aling Selatan, Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok. Korban diketahui bernama Joni, 22 tahun. "Korban diduga dihantam air deras saat menyeberangi sungai kecil saat banjir terjadi kemaren," ujar dia.
Sebelumnya, korban tewas terbanyak ditemukan di Jorong Taratak Tinggi di Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan. Enam orang tertimbun longsor dini hari kemarin. Hingga saat ini, baru lima korban yang ditemukan tewas. Mereka adalah, Upik, 55 tahun, Ramli, 20 tahun, Si Lin, 18 tahun, Nisa 1,5 tahun dan M Yunus 65 tahun.
Satu orang korban belum ditemukan. Tim gabungan evakuasi masih melakukan pencarian hingga sore tadi. "Korban yang belum ditemukan itu Reva berumur dua tahun," ujarn Zulfiatno. Menurut dia, proses pencarian Reva dilakukan di antara tumpukan longsor setinggi 8 meter dengan panjang 100 meter dan lebar 50 meter.
Satu orang korban juga masih dinyatakan hilang setelah banjir melanda Kabupaten Limapuluh Kota. Korban bernam Padri, 16 tahun ini diduga terbawa arus deras aliran air. Hingga saat ini, tim masih melakukan pencarian.
Tingginya curah hujan di Sumatera Barat menyebabkan terjadinya banjir dan longsor di sepuluh kabupaten dan kota, Senin kemaren. Yang terparah terjadi di Kabupaten Limapuluh Kota dan Kabupaten Solok Selatan.
ANDRI EL FARUQI