Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kapolda Sulawesi Selatan: Perketat Pengawasan Pelabuhan Tikus

image-gnews
TEMPO/Iqbal Lubis
TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Parepare - Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat Inspektur Jenderal Pudji Hartanto meminta seluruh arapat Kepolisian Resor di wilayah hukum Sulawesi Selatan dan Barat memperketat pengawasan terhadap pelabuhan-pelabuhan gelap, yang disebutnya Pelabuhan Tikus. Permintaan itu dia kemukakan guna mencegah masuknya narkotika, terutama sabu-sabu.

“Pelabuhan resmi saja berani digunakan oleh para pelaku, apalagi pelabuhan tikus yang lepas dari pengawasan,” kata Pudji di Markas Polres Parepare, Selasa, 9 Februari 2016. Pudji berada di Parepare untuk memberikan penghargaan kepada Kepala Polres Parepare Ajun Komisaris Besar Alan G Abast bersama 15 anak buahnya setelah berhasil mengungkap 10 kilogram sabu-sabu asal Malaysia.

Menurut Pudji, jaringan pengedar narkotika menggunakan segala cara dan tempat demi melancarkan bisnisnya. Dari sejumlah kasus pengiriman sabu-sabu dari luar daerah yang masuk ke Sulawesi Selatan dan Barat, para pelakunya menggunakan jalur pelabuhan tikus. “Ikut sertakan masyarakat setempat dalam melakukan pengawasan dan pengamanan,” ujarnya.

Ihwal penyidikan terhadap tiga tersangka yang terlibat kasus 10 kilogram asal Malaysia, Pudji memerintahkan agar dilakukan secara cermat. Pengejaran terhadap pemiliknya yang berinisial NN harus terus dilakukan.  “Tidak ada alasan untuk tidak bisa menangkapnya, Polda dan seluruh Polres sudah memback-ucapnya,” ucapnya.

Pudji mengatakan, penangkapan terhadap NN sangat penting guna mengungkap jaringannya serta bisnis narktika yang dilakukan sebelum terkuak sabu 10 kilogram itu. Ia tidak yakin jaringannya hanya di kawasan Ajapareng, seperti Sidrap, Pinrang dan Parepare. "Kami menduga ada kaitannya dengan daerah lain di luar Sulawesi, seperti Jakarta,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Parepare Ajun Komisaris Alimuddin menduga jaringan NN cukup luas, yang melibatkan sejumlah bandar sabu-sabu yang telah lama beroperasi di wilayah Ajapareng. Itu sebabnya pengejaran terhadap NN dibantu tim informasi dan teknologi Polda Sulawesi Selatan dan Barat. “Foto NN serta ciri-cirinya telah disebar di seluruh Polres di wilayah Sulawesi Selatan dan Barat, bahkan hingga ke tingkat Polsek,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah seorang bandar yang diduga memiliki hubungan dengan NN adalah OK, yang juga sedang diburu. Setidaknya OK telah empat kali memasukkan sabu-sabu, dengan total sebe. Masing seberat hampir 20 kilogram.

Sabu-sabu 10 kilogram disita di rumah salah seorang tersangka, Makmur, Jumat pekan lalu, 5 Februari 2016. Sabu-sabu diambil dari Hartono, yang membawanya dari Nunukan, Kalimantan Utara, menggunakan KM Thalia, yang baru merapat di Pelabuhan Ajatapareng. Sesuai rencana, sabu-sabu itu akan dijemput oleh Nusu, yang seharusnya diserahkan kepada NN di kawasan Kadidi, Kabupaten Sidrap. Namun, keburu tercium aparat Polres Parepare semasih berada di rumah Makmur.

Salah seorang penerima penghargaan adalah Ajun Inspektur Polisi Satu Adam Sjam. Ia mengisahkan mendapat informasi pengiriman 10 kilogram sabu-sabu itu dari Kalimantan. “Kami 11 orang yang dibantu 4 orang anggota Satlantas, yang siap mengejar jika pelaku lari,” ucap anggota Satuan Intelkam Polres Parepare itu sembari menyatakan kebanggaannya atas perhargaan itu.

DIDIET HARYADI SYAHRIR

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

1 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kronologi Penyelundupan Sabu dan Ekstasi dari Medan ke Jakarta Melalui Pesawat Lion Air, Mengapa Bisa Lolos Pemeriksaan?

Bareskrim bersama tim gabungan Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta menangkap penumpang Lion Air yang membawa sabu dan ekstasi dari Medan.


Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

1 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polisi Tangkap Residivis Pengedar Narkoba Senilai Rp 10 Miliar di Bekasi

Polres Metro Bekasi Kota menyita 10 kilogram narkoba jenis sabu senilai Rp 10 Miliar saat menangkap MH, residivis dalam kasus sama pada 2022


Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

2 hari lalu

Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantono, memberikan keterangan terkait pelaporan perundungan yang dilakukan terhadap Pilot Loin Air, di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta. 30 Agustus 2018. TEMPO/Chitra Paramaesti.
Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.


Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

2 hari lalu

Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Badan Reserse Kriminal Umum (Bareskrim) Komisaris Besar Arie Ardian (dua dari kanan) menunjukkan barang bukti dari penangkapan 24 kilogram sabu dan ekstasi sebanyak 1.840 di Gedung Mabes Polri, Kamis, 18 April 2024. Pengungkapan dua kasus peredaran narkotika itu dilakukan sejak 22 Maret 2024 dan 4 April lalu. TEMPO/Ihsan Reliubun
Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.


Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

2 hari lalu

Barang bukti dihadirkan dalam Konferensi Pers Pengungkapan Satgas Penanggulangan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Bareskrim Polri & Polda Jajaran Operasi Escobar 2024 di Gedung Bareskrim Polri Jakarta, 13 Maret 2024. Di antaranya, sabu 2,8 ton, ekstasi 1.030.559 butir, ganja 1,6 ton, kokain 8,64 Kg, tembakau gorilla 127,2 Kg, etamine 24,8 Kg dan obat keras sebanyak 4.875.406 butir. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba Lewat Undercover Buy di Bekasi, Sita 3 Kardus Sabu

Polres Metro Bekasi Kota menangkap pelaku peredaran narkoba berinisial MH yang kerap bertransaksi di Jalan Raya Caman, Pondok Gede, Kota Belasi.


Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

2 hari lalu

Direktur Tindak Pidana Narkoba Brigjen Pol. Mukti Juharsa. (ANTARA/Laily Rahmawaty
Bareskrim Tangkap Dua Pegawai Maskapai Swasta, Diduga Selundupkan Narkoba ke Kabin Pesawat

Dua pegawai maskapai swasta yang diduga sebagai kurir narkoba itu ditangkap saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta.


Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

9 hari lalu

Ratusan pemuda ditangkap polisi dalam konvoi malam takbiran di Jalan Kyai Tapa, Tomang, Jakarta Barat, 10 April 2024. ANTARA/HO-Polres Jakbar
Polisi Sebut 6 Pemuda Konvoi Saat Malam Takbiran di Tomang Positif Narkoba

Polisi mendapati enam pemuda yang konvoi saat malam takbiran di kawasan Jakarta Barat positif mengonsumsi narkoba.


Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

10 hari lalu

Associate Professor Henry Surendra sebelumnya membahas kesenjangan pandemi dan kematian akibat Covid-19 di Indonesia/Monash University
Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

11 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

11 hari lalu

Polisi mengamankan pelajar yang melakukan konvoi buka di jalanan, Jakarta, Jumat (5/4/2024). ANTARA/HO-Polsek Metro Tamansari
Polisi Ciduk 71 Remaja yang Konvoi di Jakarta Barat, 5 Positif Narkoba

Polres Metro Jakarta Barat akan memanggil sekolah maupun orang tua dari remaja yang kedapatan konvoi motor membawa petasan dan kembang api.