TEMPO.CO, Padang - Tim gabungan evakuasi longsor Kabupaten Solok Selatan kembali menemukan satu korban tewas, berjenis kelamin laki-laki. Jenazah ditemukan sekitar pukul 16.00 WIB, Senin 8 Februari 2016.
"Sudah ditemukan satu orang lagi korban longsor atas nama M Yunus, dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kepala Bagian Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatera Barat, R Pagar Negara, Senin 8 Februari 2016.
Sebelumnya, empat korban sudah ditemukan. Mereka adalah, Upik, 55 tahun, Ramli, 20 tahun, Lin, 18 tahun dan Nisa, 15 tahun.
Sehingga, kata Pagar, sudah lima korban yang ditemukan. Tinggal satu korban yang belum ditemukan. Korban diketahui bernama Reva, 2 tahun.
"Saat ini, tim masih melakukan proses pencarian," ujarnya.
Longsor yang terjadi di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, menimbun enam orang dalam satu keluarga. Mereka tertimbun dalam satu rumah yang terletak di Jorong Taratak Tinggi, Nagari Alam Pauh, Kecamtan Paung Duo Kabupaten Solok Selatan, Senin 8 Februari 2016.
Plt Kepala BPBD Sumatera Barat Kata Zulfiatno mengatakan, banjir dan longsor di Kabupaten Solok Selatan terjadi di tiga kecamatan. Yaitu di Kecamatan Sungai Pagu, Pauh Duo, dan Sangir.
"Banjir disebabkan meluapnya Sungai Batang Bangko, Sungai Batang Suliti dan Sungai Batang Lolo," ujarnya.
Menurutnya, banjir dan longsor juga menyebabkan jalan Muaralabuh - Padang Aro Kerinci putus total.
Selain di Kabupaten Solok Selatan, banjir dan longsor juga terjadi Kabupaten Agam, Kabupaten Solok, Kota Solok, dan Kabupaten Limapuluh Kota.
"Banjir dan longsir ini akibat curah hujan yang tinggi sejak Jumat kemaren hingga hari ini," ujarnya.
ANDRI EL FARUQI