TEMPO.CO, Sidoarjo - Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya memperketat pemeriksaan kesehatan penumpang dari luar negeri sebagai bentuk antisipasi menyebarnya virus Zika di Indonesia. Salah satu upaya memperketat itu ialah dengan mengoptimalkan kembali thermal scanner (sensor suhu tubuh).
"Thermal scanner ini sebetulnya sudah lama dipasang. Tapi dengan adanya kasus ini kami optimalkan kembali," kata Kepala Seksi Pengendalian Karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Surabaya, Bangun Cahyo Utomo, di Terminal 2 JUanda, Jumat, 5 Februari 2015.
Menurut Bangun thermal scanner dapat mendeteksi kondisi tubuh penumpang. Bila ditemukan penumpang dengan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius, pihaknya akan melakukan pemeriksaan medis di ruang isolasi. "Setelah itu kami akan segera rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo Surabaya," katanya.
Karena di Terminal 2 tidak ada penumpang yang datang langsung dari negara-negara yang terjangkit virus Zika, maka semua penumpang dari luar negara diperiksa tanpa terkecuali. "Sampai saat ini masih aman," ujarnya.
Menurut Bangun, ciri-ciri orang yang terjangkit virus Zaki salah satunya adalah suhu tubuhnya di atas 38 derajat. Virus itu, kata dia, disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti yang biasa hidup di daerah tropis. “Penularannya mirip seperti demam berdarah,” ucapnya.
Bangun memastikan sejak saat ini belum ada penumpang yang terindikasi terjangking virus Zika. Dia pun juga memastikan bahwa kondisi Bandara Juanda aman dari sarang nyamuk Aedes aegypti.
NUR HADI