TEMPO.CO, Yogyakarta -Minuman keras oplosan kembali menelan korban. Sebanyak 13 orang tewas setelah menenggak minuman oplosan ini di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam dua hari ini. Enam korban lainnya masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.
Ke-13 korban tewas di rumah sakit yang berbeda. Kepala Kepolisian Resor Kota Yogyakarta Komisaris Besar Pri Hartono Eling Lelakon menjelaskan dalam korban tewas di rumah sakit Kota Yogyakarta sebanyak 10 orang, 2 di rumah sakit di Sleman dan 1 lainnya di rumah korban. Mereka sebelumnya dirawat di RSUP Sardjito, PKU Muhammadiyah, RS Hidayatullah dan PKU Gamping Sleman.
Polisi masih menyelidiki tempat penjualan minuman oplosan tersebut. Meskipun mereka menggelar pesta minuman keras di tempat berbeda, namun diduga mereka membeli minuman haram itu di satu tempat. Yaitu di wilayah Caturtunggal, Depok, Sleman. "Belinya di satu tempat, tapi pestanya di lain tempat," kata Pri Hartono pada Jumat, 5 Februari 2016.
Menurut Pri Hartono, rata-rata mereka yang menenggak minuman keras oplosan itu berusia muda-belasan hingga 20-an tahun. Meski ada pula yang berumur 50 tahun. Mereka menggelar pesta di sebuah asrama mahasiswa luar daerah yang berada di tengah kota Yogyakarta. “Rata-rata korban adalah mahasiswa, pesta juga di gelar di wilayah Gondokusuman.”
Kepala Satuan reserse Kriminal Kepolisiam Resor Kota Yogyakarta Komisaris Heru Muslimin, masih menyelidiki kasus tewasnya para peminum oplosan ini. Polisi juga sudah menahan penjual minuman keras oplosan guna penyelidikan lebih lanjut.termasuk bahan campuran dalam oplosan tersebut.
"Barang bukti kami amankan. Karena lokasinya di Sleman, penjual dan barang bukti kami serahkan ke kepolisian setempat (Sleman)," kata Heru.
Hendrikus, salah satu peminum oplosan uang dirawat di Rumah Sakit Betehesda Yogyakarta mengaku membeli minuman itu di dekat Ambarrukmo Plaza. Namun ia tidak tahu apa campurannya. Saat ditenggak, rasanya agak asam, tidak seperti minuman keras biasanya. "Setelah minum, langsung mata kabur dan pusing," ujarnya di rumah sakit Bethesda.
Humas dan Marketing Rumah Sakit Bethesda, Nur Sukawati mengatakan sejak Kamis, 4 Februari 2016 sudah ada 21 pasien dengan keluhan pusing dan mual setelah mengkonsumsi minuman keras.
MUH SYAIFULLAH