Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Kanker, Ini Pesan Menkes Nila Moeloek  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Ilustrasi. drpinna.com
Ilustrasi. drpinna.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta masyarakat meningkatkan ilmu tentang kesehatan, terutama tentang penyakit kanker. Ia meminta semua pihak mau menyebarkan informasi terkait dengan pencegahan kanker.

"Salah satu advokasinya adalah menempel stiker di berbagai kendaraan umum," kata Nila saat membuka Seminar Nasional di Rumah Sakit Kanker Dharmais, 4 Februari 2016.

Nila mengatakan Kementerian Kesehatan sudah bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam mengkampanyekan gaya hidup sehat. Stiker gaya hidup sehat bisa menjadi salah satu cara agar masyarakat terhindar dari penyakit kanker. "Kami mencoba kampanye di semua kendaraan umum, darat, laut, dan udara," katanya.

Kementerian Kesehatan sendiri sudah membuat roadmap tentang gerakan hidup sehat dengan pendekatan keluarga. Misalnya dengan mengingatkan agar tidak ada anggota keluarga yang merokok sehingga tidak ada yang akan terpapar rokok. Maklum, rokok adalah salah satu faktor resiko kanker. "Saya ingatkan lakukan upaya promotif preventif kanker," ujar Nila.  

Kampanye pola hidup sehat yang digaungkan Kementerian Kesehatan adalah CERDIK. C berarti cek kesehatan secara rutin, E artinya enyahkan asap rokok, R maksudnya rajin aktivitas fisik. Ada pula D, yakni diet seimbang, I maknanya istirahat cukup, dan K artinya kelola stres. Diharapkan, dengan memahami pengetahuan tentang gaya hidup sehat, efek masyarakat Indonesia yang terkena kanker akan berkurang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam peringatan Hari Kanker Sedunia, Direktur Regional Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk Asia Tenggara Poonam Khetrapal Singh meminta pengusaha sadar untuk mendukung tersedianya tempat kerja yang sehat. Ia pun menyarankan individu untuk melakukan pemeriksaan berkala untuk deteksi dini. Ia juga mendorong menurunkan jumlah perokok, menghindari alkohol, dan menghindari diet yang kurang sehat, serta berolahraga rutin.

Dalam rilisnya, Singh juga berharap ada peningkatan akses terhadap pengobatan kanker dan pelayanan di seluruh jajaran fasilitas kesehatan. Perlu juga mengembangkan dan memperkuat kebijakan pengendalian tembakau, alkohol, serta zat karsinogen di lingkungan.

"Dengan makin panjangnya usia harapan hidup, upaya menjaga kesehatan secara umum menjadi juga sangat bermanfaat untuk mencegah kanker bagi individu dan menekan dampaknya pada lingkungan terdekat," ucap Singh.

MITRA TARIGAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

1 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

2 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

2 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

8 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

10 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

13 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

14 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.