TEMPO.CO, Semarang - Peristiwa tak terduga terjadi saat sejumlah jurnalis yang hendak meliput pemusnahan narkoba di kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Jawa Tengah mendadak digiring untuk mengikuti tes urine. BNN beralasan, tes urine itu sebagai upaya antisipasi penyalahgunaan narkoba.
“Tes urine dikenakan kepada siapa pun, tidak pandang bulu,” kata Kepala BNN Jawa Tengah Brigadir Jenderal Amrin Remico saat tiba di kantornya, Kamis, 4 Februari 2016.
Baca juga: Budi Waseso: BNN Akan Bersihkan Penjara Sarang Mafia Narkoba
Amrin pun mengajak wartawan masuk aula kantornya untuk mengambil sampel urine para jurnalis. "Ayo, tes urine semua,” ucapnya.
Awalnya, ajakan itu dianggap bercanda oleh awak media, tapi Amrin ternyata serius. Bahkan Amrin memerintahkan anggotanya menyiapkan peralatan. Dia juga minta petugas keamanan BNN berjaga di depan kamar mandi agar tidak terjadi kecurangan.
Baca juga: Di Jawa Tengah Narkoba Diberantas Tidak Memakai Buaya
Wartawan sempat bingung, tapi tak punya alasan untuk berkelit. Semua prosedur mereka ikuti, mulai melakukan pendaftaran, mendapat tabung tempat urine sesuai dengan nomor, ke kamar mandi, hingga menyerahkan sampel ke meja pengetesan.
Eka Setyawan, jurnalis koran nasional, sempat kaget dan khawatir. Sebab, sebelum ke BNN, dia minum obat maag. "Seumur-umur liputan soal BNN, baru kali ini kena tes," ujar Eka. Toh, akhirnya dia merasa lega karena hasil tes urinenya negatif narkoba.
Sebanyak 20 jurnalis yang biasa meliput berita tentang BNN Jawa Tengah itu dinyatakan bebas narkoba.
EDI FAISOL
