TEMPO.CO, Bangkalan - Kebijakan pemerintah menurunkan tarif Jalan Tol Jembatan Suramadu sebesar 50 persen pada tahun ini di satu sisi akan berdampak baik pada meningkatnya perekonomian di Pulau Madura karena ongkos distribusi barang dan jasa akan lebih murah. Namun, di sisi lain, penurunan tarif itu akan membuat usaha penyeberangan ASDP Kamal akan kian terpuruk.
"Tentu akan berdampak bagi usaha penyeberangan, penumpang akan semakin sepi," kata Supervisor Operasional PT ASDP Pelabuhan Kamal Agusman saat dihubungi Rabu, 3 Februari 2016.
Sebelum tarif diturunkan, jumlah penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan menurun rata-rata 40 persen dalam empat bulan terakhir. Agusman menuturkan, saat dirinya baru menjabat di ASDP Kamal pada Oktober 2015, jumlah penumpang pejalan kaki sebanyak 2.000 orang per hari, roda dua 1.500 unit per hari, dan kendaraan roda empat 70 unit per hari.
Namun, sepanjang November dan Desember 2015 hingga Januari 2016, jumlah penumpang turun tajam. Penumpang orang hanya 1.500 orang per hari, roda dua rata-rata cuma 1.000 unit per hari. "Kalau tarif Suramadu diturunkan, bisa tambah sepi penumpang," ungkap Agusman.
Saat ini, lanjut Agusman, 90 persen penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan adalah warga Kecamatan Kamal yang bekerja atau hendak bepergian ke Surabaya. Sedangkan warga Kecamatan terdekat, seperti Socah dan Labang, lebih memilih menggunakan Jembatan Suramadu setelah pemerintah menggratiskan tarif kendaraan roda dua di jembatan terpanjang di Indonesia tersebut.
Agar tak makin terpuruk, Agusman berharap pemerintah memberikan subsidi bahan bakar minyak kepada ASDP Kamal. Subsidi akan meringankan biaya operasional tiga armada kapal yang dioperasikan saat ini. "Sebulan satu kapal kecil seperti KMP Tongkol menghabiskan 20 ton solar."
Kepala Jalan Tol Suramadu Suharyono mengaku belum mengetahui penurunan tarif tersebut. "Kami belum terima informasi itu, tolong dicek lagi kebenarannya," katanya.
Adapun tarif Jalan Tol Jembatan Suramadu saat ini adalah Rp 90 ribu untuk truk besar, Rp 60 ribu truk sedang, dan Rp 30 ribu untuk roda empat.
MUSTHOFA BISRI