TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan bahwa simptom virus Zika menyebabkan otak menysut atau microcephaly belum terbukti hingga saat ini. "Hasil penelitian belum ada yang memastikan hal itu," ujar Nila usai rapat terbatas di kompleks Istana Negara, Rabu, 3 Februari 2016.
Virus Zika dikaitkan dengan wabah microcephaly atau mikrosefalia--bayi memiliki kepala abnormal, kecil, dan otak menyusut. Simptom itu kabarnya ditemukan pertama kali di wilayah Brazil dari seorang ibu yang menderita Zika saat hamil kemudian melahirkan anak yang cacat.
Menurut Nila, kalaupun hal itu benar, kemungkinan hanya terjadi pada ibu yang hamil muda. Ketika kehamilan sudah mendekati enam bulan, ujar Nila, ibu hamil dan janinnya akan baik-baik saja.
"Penelitian masih akan berjalan untuk mengantisipasi hal itu. Tetapi, untuk saat ini, belum ada bukti otentik yang mendukung,"ujarnya mengakhiri.
Menurut Institut Kesehatan Nasional Bogota di Kolombia, pada Sabtu, 30 Januari 2016, lebih dari 2.100 perempuan hamil di Kolombia terinfeksi virus Zika, yang menular melalui nyamuk. Saat ini belum ada vaksin atau pengobatannya.
ISTMAN MP