TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan travel advisory kepada masyarakat yang akan bepergian ke daerah epidemi virus Zika. “(Travel advisory) sudah kami siapkan dan masih diproses,” katanya, di Kantor Kementerian Kesehatan, Selasa, 3 Februari 2016.
Oscar mengatakan, dalam saran bepergian itu, Kementerian Kesehatan akan lebih meminta masyarakat berhati-hati bila hendak bepergian ke daerah epidemi virus itu. “Kalau mau ke daerah epidemi, pakailah pakaian tertutup agar terhindar dari nyamuk,” kata Oscar memberikan salah satu contoh saran.
Oscar mengatakan pihaknya akan mengeluarkan travel advisory, bukan travel warning, ke daerah itu. “Tidak ada larangan,” katanya. Ia pun menjanjikan travel advisory akan segera dirilis, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri.
Sebelumnya, Indonesia menetapkan status waspada terhadap virus Zika. Waspada dilakukan dengan mengimbau agar masyarakat melakukan upaya untuk menghilangkan sarang atau jentik nyamuk. Waspada pun dilakukan dengan menyiagakan petugas di kantor kesehatan pelabuhan yang menjaga pintu masuk udara dan laut dari luar negeri.
Tenaga medis diminta mewaspadai dan memeriksa turis dari daerah epidemi Zika. Sampai saat ini, kata Oscar, belum ada laporan dari petugas di lapangan tentang ada pendatang yang membawa virus Zika. “Belum ada laporan, tentu perlu ada laporan dari laboratorium rujukan bila ada yang terdeteksi virus Zika,” katanya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri memilih menunggu permintaan Kementerian Kesehatan untuk mengingatkan warga negara Indonesia di luar negeri, terutama di wilayah Amerika Selatan. Kementerian Luar Negeri menunggu permintaan dari Kementerian Kesehatan untuk merilis travel advisory.
MITRA TARIGAN