TEMPO.CO, Ngawi - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Edy Rahmayadi mengatakan penertiban rumah dinas milik TNI Angkatan Darat akan terus dilakukan. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit yang belum memiliki tempat tinggal.
"Banyak yang masih tinggal di luar (kompleks rumah dinas TNI) dan terpaksa ngontrak," kata Edy di sela kunjungannya di Benteng Van den Bosch alias Benteng Pendem, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Rabu, 3 Februari 2016.
Karena itu, bagi ahli waris yang masih menempati rumah dinas, diminta segera angkat kaki. Mereka, menurut Edy, tidak berhak menghuni kediaman tersebut setelah purnawirawan TNI Angkatan Darat dan warakawurinya meninggal dunia. "Yang banyak terjadi, rumah dinas ditempati anak-anaknya," ucap Edy kepada Tempo.
Menurut Edy, rumah dinas yang ditempati ahli waris purnawirawan TNI dan warakawuri akan dikosongkan dan ganti ditempati prajurit aktif beserta keluarganya. Khusus prajurit yang belum punya rumah lebih diutamakan.
Upaya ini sudah berlangsung di sejumlah kota besar. "Jakarta, Bandung sudah, kota-kota lain juga akan diberlakukan sama," ucap Edy.
Pangkostrad berada di wilayah Madiun selama tiga hari sejak Senin sampai Rabu ini. Jenderal bintang tiga itu berkunjung ke sejumlah tempat di antaranya Markas Batalion Infanteri Lintas Udara 501/BY di Kota Madiun, Monumen Kresek di Kabupaten Madiun, dan Benteng Van den Bosch alias Benteng Pendem, Kabupaten Ngawi.
NOFIKA DIAN NUGROHO