TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Masinton Pasaribu akan buka-bukaan tentang identitas sekretaris pribadinya, Dita Aditia Ismawati. Hal ini akan dilakukan Masinton di depan Mahkamah Kehormatan Dewan seandainya dipanggil dalam sidang etik.
"Masinton sudah siap," kata rekannya di Fraksi PDIP, Junimart Girsang di Komisi Hukum Parlemen Senayan, Rabu, 3 Februari 2015. "Semua akan dibeberkan."
Salah satu yang bakal diungkapkan Masinton soal kronologi dan alasan Ketua Organisasi Sayap PDIP tersebut menerima Dita sebagai sespri meski berstatus kader Partai Nasional Demokrat. Pasalnya, seluruh anggota Parlemen dari Fraksi PDIP hanya boleh mengangkat tenaga ahli berasal dari partai berlambang kepala banteng tersebut. Sedangkan Dita adalah kader Partai Nasdem.
Menurut Junimart, Masinton menyimpan alasan khusus hingga menerima dan bersedia memberikan pekerjaan bagi Dita. "Soal asmara saya tak tahu," kata Junimart. "Tapi ini alasan profesional Masinton."
Di hadapan seluruh koleganya, Junimart mengatakan, Masinton sudah menyampaikan peristiwa pemukulan yang sebenarnya refleks Tenaga Ahli Abraham Leo Tanditasik saat Dita mencoba mengambil alih kemudi mobil. Saat itu Dita dituding tengah mabuk dan bicara tak jelas. Sebagai upaya menghindari kecelakaan, Abraham menepis tangan Dita yang justru berimbas terpukulnya pelipis kanan mahasiswi magister Universitas Trisakti tersebut.
Lembaga Bantuan Hukum APIK melaporkan Masinton ke Mahkamah Kehormatan Dewan dan Badan Reserse Kriminal Polri. LBH berpegang pada kesaksian Dita, pemukulan terjadi secara sengaja karena Masinton mencurigai kliennya membuka rahasia politikus tersebut ke kader-kader Partai Nasdem. Sebelum pemukulan, Masinton menjemput Dita yang tengah berkumpul bersama beberapa kader Nasdem di sebuah cafe, Cikini, Jakarta Pusat.
Junimart membantah rekannya menghilang pasca mencuatkan kabar pemukulan. Ia menilai, Masinton memang anggota parlemen yang sibuk karena turut mengurus sejumlah organisasi, termasuk salah satu organisasi sayap PDIP, Relawan Pemuda untuk Demokrasi atau Repdem. "Tidak menghilang, dia itu banyak kegiatan," kata Junimart.
FRANSISCO ROSARIANS